Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] AHY Bertemu Jokowi di Yogyakarta | Respons Anies soal Wacana Normalisasi FPI dan HTI

Kompas.com - 29/01/2024, 06:16 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Yogyakarta, Minggu (28/1/2024) pagi.

Dalam pertemuan itu, AHY dan Jokowi bersepeda di sekitar Gedung Agung, Kota Yogyakarta.

Mereka kemudian menyantap gudeg Yu Djum di Wijilan.

Berita lainnya, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, memberikan jawaban soal apakah dirinya akan menormalisasi Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bila terpilih dalam Pemilihan Presiden 2024.

Ia berkata, pembubaran FPI dan HTI sudah telanjur terjadi dan diputuskan oleh pemerintah.

Yang ia soroti, nantinya seandainya terpilih jadi presiden, proses pembubaran sebuah organisasi harus berdasarkan keputusan pengadilan.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu.

1. Momen Jokowi dan AHY bersepeda dan sarapan gudeng di Yogyakarta


Presiden Jokowi dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersepeda bersama di Kota Yogyakarta.

Setelahnya, mereka mampir ke warung makan gudeg Yu Djum di Wijilan.

Manajer Operasional Gudeg Yu Djum Adit Fajar mengatakan, Jokowi dan AHY tiba bersama rombongan menggunakan sepeda.

"Datang bareng bersama Pak AHY. Tadi pesan gudeg semua, pesan gudeg ayam sama telor. Pak AHY juga sama," ujarnya, Minggu.

Menurut Adit, pihaknya merasa senang karena baru pertama kali Presiden datang ke Gudeg Yu Djum Wijilan.

Baca selengkapnya: Jokowi dan AHY Bersepeda dan Sarapan Gudeg Bersama di Yogyakarta

2. Anies jawab wacana normalisasi FPI dan HTI

Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menghadiri diskusi bertajuk 'Ngajabarkeun Abah Anies' di The Papandayan Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Minggu (28/1/2024).KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menghadiri diskusi bertajuk 'Ngajabarkeun Abah Anies' di The Papandayan Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Minggu (28/1/2024).

Dalam sebuah acara diskusi di Kota Bandung, Jawa Barat, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, menanggapi soal wacana menormalisasi status ormas FPI dan HTI, bila terpilih jadi presiden.

Pertanyaan itu dilontarkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Nasdem, Farhan.

Anies menjawab, pembubaran FPI dan HTI sudah telanjur terjadi dan diputuskan oleh pemerintah.

"Apa yang sudah jadi keputusan pemerintah sudah jadi keputusan. Kita hormati keputusan itu, setuju atau tidak seutuju, sudah disepakati," ucapnya, Minggu.

Hanya saja, ia memandang, bila dirinya menjadi presiden, pembubaran organisasi harus berdasarkan keputusan pengadilan. Pasalnya, setiap warga negara berhak berserikat dan mendirikan organisasi.

Baca selengkapnya: Jawaban Anies Ketika Ditanya soal Wacana Normalisasi FPI dan HTI

 

3. Hasto sebut seluruh ketum parpol pengusung dukung Mahfud mundur dari Menkopolhukam

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto saat diwawancarai usai menghadiri Rakerda PDI-P Sulawesi Utara di Hotel Luwansa, Manado, Sabtu (20/1/2024) pukul 12.01 Wita.KOMPAS.COM/SKIVO MARCELINO MANDEY Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto saat diwawancarai usai menghadiri Rakerda PDI-P Sulawesi Utara di Hotel Luwansa, Manado, Sabtu (20/1/2024) pukul 12.01 Wita.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menyebutkan, seluruh ketua umum partai politik pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 3, mendukung Mahfud MD mundur dari Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).

Namun, Hasto belum memastikan kapan Mahfud akan mundur dari jabatan tersebut.

Ia menuturkan, Mahfud akan mundur setelah menyelesaikan "pekerjaan rumah".

"Jadi Prof Mahfud ini abdi negara, beliau bertanggung jawab. Jadi sebelum mundur, segala sesuatunya akan diselesaikan terlebih dahulu," ungkapnya di Bandar Lampung, Minggu.

Ia memaparkan "pekerjaan rumah" yang harus diselesaikan Menkopolhukam ialah kasus tanah dan kejahatan koorporasi serta keuangan, meski tidak secara detail menyebut kasusnya.

Baca selengkapnya: Sekjen PDI-P Sebut Seluruh Ketum Parpol Pengusung Dukung Mahfud Mundur dari Menkopolhukam

4. Kades Gebyog di Magetan heran dengan data kemiskinan pemerintah

Suyanto, Kepala Desa Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.KOMPAS.COM/SUKOCO Suyanto, Kepala Desa Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.

Suyanto, Kepala Desa (Kades) Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mempertanyakan data kemiskinan di desanya yang dirilis pemerintah pusat.

Ia menuturkan, selama menjabat sejak 2019, jumlah warga miskin di desanya bertambah tiga kali lipat.

Menurut Suyanto, ketika bertemu dengan pejabat tingkat kecamatan maupun kabupaten, dirinya selalu bertanya tentang cara pendataan warga miskin.

Akan tetapi, kata Suyanto, hingga kini ia belum mendapatkan jawaban pasti soal data itu.

“Kalau kita tanya ke pemerintah daerah mengapa masih ada yang punya mobil menerima bantuan, yang miskin tidak menerima bantuan, mereka juga hanya bilang sesuai data saja,” tuturnya, Minggu.

Baca selengkapnya: Heran dengan Data Kemiskinan Pemerintah, Kades Gebyog: Jadi Saya Memimpin, Rakyat Saya Malah Melarat

5. Pertemuan empat mata antara Jokowi dan Sultan HB X

Presiden Joko Widodo saat meninggalkan Keraton Kilen Yogyakarta selepas bertemu empat mata selama satu jam dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Minggu (28/1/2024).KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Presiden Joko Widodo saat meninggalkan Keraton Kilen Yogyakarta selepas bertemu empat mata selama satu jam dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Minggu (28/1/2024).

Presiden Jokowi dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X bertemu empat mata pada Minggu.

Pertemuan digelar di Keraton Kilen Yogyakarta.

Menantu Sultan HB X, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro, mengungkapkan, Jokowi sudah sering bertemu Sultan, terutama saat Presiden berkunjung ke Yogyakarta.

Terkait pertemuan pada Minggu itu, Jokowi dan Sultan mengobrol selama kurang lebih satu jam.

"Kalau ditanya ngobrolin apa, saya enggak tahu. Jangan dinarasikan yang enggak-enggak lah, Bapak Presiden dengan Ngarsa Dalem sering bersilaturahmi," jelasnya.

Baca selengkapnya: Jokowi dan Sultan HB X Bertemu Empat Mata Selama Satu Jam di Keraton Kilen Yogyakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com