Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karut Marut Angkutan Batu Bara di Jambi...

Kompas.com - 24/01/2024, 06:00 WIB
Suwandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com – Persoalan angkutan batu bara telah menggurita di Jambi. Hingga demo pecah dan berakhir rusuh, bahkan merusak aset negara. Kerugian ditaksir Rp 500 juta.

Karut marut persoalan batu bara sudah berlangsung cukup lama. Catatan Kompas.com, pada 2021, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas menggeruduk kantor DPRD dan Gubernur Jambi di kawasan Telanaipura, Kota Jambi, Jumat (12/11/2021) sore.

Mereka menuntut pemerintah menghentikan angkutan batu bara atau memberikan mendesak perusahaan segera membangun jalan khusus batu bara.

Baca juga: Curhat Sopir Batu Bara di Jambi Kehilangan Pekerjaan Usai Jalan Nasional Ditutup

Saat itu, pemerintah keukeuh mempertahankan operasi angkutan batu bara di jalan nasional, demi kepentingan ekonomi warga.

Namun di sisi lain, angkutan batu bara membuat jalanan macet parah, sehingga ambulans terjebak sampai menelan korban jiwa.

Aliansi Avokasi Tambang (Antam) saat itu terus mendorong pembangunan jalan khusus batu bara. Sebab, selama 10 tahun sejak Perda Angkutan Batu Bara diterbitkan, pemerintah belum berhasil mendorong terwujudnya jalur khusus tersebut.

Baca juga: Kantor Gubernur Jambi Dirusak Pedemo, Pemprov Lapor ke Polisi

Sedangkan kecelakaan yang melibatkan angkutan batu bara terus terjadi. Dalam catatan Antam, Rabu (6/7/2022), sudah terjadi 176 kasus kecelakaan. Dari angka itu 112 orang meninggal dunia.

Aksi demo sopir batu bara di Kantor Gubernur Jambi berakhir ricuh, Senin (22/1/2024). Massa yang tak terima dengan hasil pertemuan dengan Gubernur Jambi Al Haris melempari kantor gubernur. 
TRIBUN JAMBI Aksi demo sopir batu bara di Kantor Gubernur Jambi berakhir ricuh, Senin (22/1/2024). Massa yang tak terima dengan hasil pertemuan dengan Gubernur Jambi Al Haris melempari kantor gubernur.

Tuntutan dari masyarakat ini membuat Gubernur Jambi Al Haris, meneken MoU dengan tiga perusahaan yaitu PT Putra Bulian Properti, PT Intitirta Primasakti dan PT Sinar Anungrah Sukses, untuk membangun jalan khusus batu bara.

Meskipun pada 1 September 2022 PT Putra Bulian Properti sudah melaksanakan ground breaking, sampai sekarang jalan khusus batu bara belum selesai.

Karena itu, 1 Januari 2024, Gubernur Jambi Al Haris, Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto, Sekretaris Daerah Sudirman, perwakilan Polda Jambi dan Danrem, Kejaksaan Tinggi, membuat kesepakatan bersama. Mereka menyetop operasi angkutan batu bara hingga jalan khusus batu bara dibangun.

Merespons keputusan tersebut, sopir yang tergabung dalam Komunitas Sopir batu bara (KS Bara) memarkirkan ratusan truk di depan Rumah Dinas Gubernur Jambi. Aksi ini kemudian berhenti, karena menerima janji dari gubernur terkait solusi.

Setelah menunggu selama hampir dua pekan, sopir batu bara tak kunjung mendapatkan solusi. Sedangkan mereka telah berhenti bekerja.

Akhirnya, Senin (22/1/2024), mereka kembali melakukan aksi damai menuntut gubernur membuka akses jalan nasional atau menutup seluruh aktivitas pengangkutan batu bara di Jambi.

Demo yang mulai sejak pagi berlangsung damai dan kondusif. Gubernur Jambi, Al Haris, kemudian menemui pendemo dan menjelaskan alasan penutupan jalan nasional karena membuat macet. 

Ratusan massa yang hadir menyoraki pernyataan tersebut karena pendemo telah berkomitmen mengikuti aturan 1.000 mobil setiap harinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com