Sindikat Perdagangan Orang di Lampung Incar Anak dari Pelosok untuk Dijadikan ART

LAMPUNG, KOMPAS.com- Tersangka kasus perdagangan orang yang ditangkap Polres Lampung Tengah termasuk jaringan perdagangan orang yang mengincar anak di bawah umur.

Pelaku berinisial RWN (21) itu menjual seorang siswi SMP berusia 15 tahun menjadi ART di Tangerang pada Desember 2023.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo mengatakan, telah memeriksa lebih lanjut tersangka RWN tersebut.

"Sudah kita periksa lebih dalam terhadap tersangka untuk mengembangkan kasus ini," kata dia dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Pelaku TPPO dari Ngada NTT Pernah Jual Anak Kandung Sendiri ke Luar Daerah

Tersangka RWN sendiri ditangkap anggota Polsek Seputih Surabaya pada Minggu (7/1/2024) kemarin di  Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Andik mengatakan, jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ini sengaja mengincar anak dari daerah pelosok untuk dijual dan dipekerjakan sebagai ART di wilayah Jakarta.

Berdasarkan pemeriksaan tersangka, perdagangan orang itu dilakukan bersama beberapa orang lain yang berbeda peran.

Para pelaku itu diantaranya berperan sebagai penghubung ke pencari ART, pembuat KTP palsu, dan pengorder pesanan.

Tersangka RWN mendapatkan uang komisi sebesar Rp 1,4 juta per satu anak yang berhasil dibawa ke Jakarta.

"RWN sudah melakukan kegiatan itu sejak 3 tahun lalu. Sedangkan pelaku lain dalam jaringan ini masih kita kejar," katanya.

Baca juga: Warga Purworejo Diduga Jadi Korban TPPO di Malaysia, Keluarga Berharap Korban Bisa Diselamatkan

Diberitakan sebelumnya, seorang remaja putri asal Lampung Tengah dijual menjadi asisten rumah tangga (ART) oleh kenalannya di Facebook.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo mengatakan pelaku berinisial RWN (21) warga Yogyakarta.

Sedangkan korban masih berstatus pelajar SMP di Kecamatan Seputih Surabaya.

Kasus ini berawal saat keduanya berkenalan di Facebook pada Desember 2023 lalu.