Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarjana tapi Susah Dapat Kerja, Ibu Empat Anak di Semarang Dapat Jam Tangan dari Sandiaga Uno

Kompas.com - 15/01/2024, 07:32 WIB
Dian Ade Permana,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Warga Desa Ngoho Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Putri Martisari tak pernah 'bermimpi' mendapat jam tangan langsung dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno.

Semua berawal saat pelatihan pembuatan sabun cuci piring di Banyukuning View Bandungan Kabupaten Semarang, Minggu (14/1/2023).

Saat Sandiaga meminta peserta pelatihan untuk maju, Putri pun berjalan ke depan.

"Terus terang Pak Sandi, ini saya 'ndredeg' karena bisa berhadapan langsung. Boleh saya duduk saja pak," ujarnya yang disambut tawa peserta lain.

Baca juga: Sambangi Kendal, Sandiaga Uno: Sekarang Saya Bergabung dengan Ganjar-Mahfud

Setelah duduk, Putri langsung diambilkan minum air mineral.

Dia lalu bercerita pengalaman hidupnya yang susah mencari kerja.

"Saya ini sarjana pak, lulusan jurusan Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Unnes," ungkapnya.

Namun, lamaran pekerjaan yang diajukannya selalu berbuah penolakan.

"Dari mau kerja sebagai guru atau di perusahaan, tak ada yang berhasil. Lalu saya berpikir, yang penting bekerja membantu keuangan keluarga," ujar ibu empat anak ini.

"Mulai dari sales apa pun produknya, gosok atau menyetrika baju, hingga sekarang ini mengojek antar penumpang dan makanan," imbuhnya.

Baca juga: Usai Ketemu Ganjar, Sandiaga: Kita Gercep, Geber, dan Gaspol


Baca juga: Ganjar Dilaporkan Bawaslu, Diduga Langgar Kampanye dengan Bagikan Voucer Internet di CFD Solo

Berjuang demi keluarga

Sandiaga Uno, saat menemui warga Boja Kendal Jawa Tengah. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATINKOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN Sandiaga Uno, saat menemui warga Boja Kendal Jawa Tengah. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN

Menurut Putri, saat ini harga-harga kebutuhan terus naik, belum lagi kewajiban membayar listrik dan membayar sekolah.

"Karena itu, saya minta ke Pak Sandi, untuk banyak memberi bekal pelatihan kepada ibu-ibu, agar ada modal kemampuan dan tidak menganggur, bisa bekerja dari rumah untuk membantu keuangan keluarga," paparnya.

Bercerita tentang kondisinya, Putri langsung dihampiri Sandiaga yang kemudian melepas jam tangannya. "Ini sebagai tanda motivasi untuk berjuang di kehidupan," ucapnya.

Baca juga: Visi Misi Lengkap Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024

Sandi, begitu akrab disapa berharap agar Putri tidak menyerah dan terus berjuang demi keluarga.

"Semoga dengan pelatihan ini menjadi modal untuk menambah ekonomi keluarga. Nanti juga saya sampaikan ke Pak Ganjar, agar semakin memerhatikan ibu-ibu yang berkarya untuk keluarga," paparnya.

Setelah merelakan jam tangannya, Sandiaga kembali mengundang kader PPP untuk maju ke depan. Dia pun memberi hadiah berupa peci, rompi, dan gelang yang dipakainya.

"Tapi awas ya, jangan minta celana saya, nanti bisa disemprit Bawaslu," kata dia.

Baca juga: Alasan Ganjar Habiskan Waktu Beberapa Hari di Jawa Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com