Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum TNI Diduga Juga Aniaya Warga yang Rekam Penganiayaan terhadap Relawan Ganjar-Mahfud

Kompas.com - 02/01/2024, 09:40 WIB
Labib Zamani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - DPC PDI-P Boyolali menyebutkan oknum TNI diduga tak hanya menganiaya relawan Ganjar-Mahfud, namun juga warga yang mendokumentasikan kejadian tersebut.

Penganiayaan itu terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali pada Sabtu (30/12/2023).

Baca juga: Bolak-balik Ganjar-Mahfud Sentil Janji Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran...

Ketua DPC PDI-P Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta mengatakan ada warga yang diduga juga menjadi korban dugaan penganiayaan oknum anggota TNI karena mendokumentasikan peristiwa.

"Seperti yang kita ketahui bersama di sana ada suatu kejadian tidak hanya pendukung kita, tetapi juga ada warga yang kebetulan lewat jadi korban amukan dari beberapa oknum TNI yang merupakan anggota dari kesatuan kompi 408," kata Susetya Kusuma.

Sebut langsung diserang

Sebelum dugaan penganiayaan terjadi, kata dia, tidak ada peringatan atau imbauan yang disampaikan oknum TNI kepada para relawan yang menggunakan knalpot brong.

"Tidak ada imbauan, tidak ada komunikasi tetapi fakta di lapangan yang dibuktikan dengan bukti-bukti yang ada mereka keluar dari kompi langsung mengadang dan melakukan penyerangan dengan pemukulan, penendangan, dan penyeretan ke dalam markas kompi. Dan di dalam dilakukan pemukulan. Kalau bicara bukti siap, kita bukti ada. Kalau kita bicara saksi juga ada," kata dia.

Baca juga: Dicurhati Warga Semarang Tak Dapat Bansos, Ganjar Janjikan Perbaiki Data Pakai KTP

"Bahkan yang tidak ikut kampanye juga menjadi korban, hanya mendokumentasikan. Di saat mendokumentasikan menjadi korban amukan," sambung dia.

6 korban

Menurut data DPC, ada enam orang korban dugaan penganiayaan.

Rinciannya, lima relawan dan satu warga sipil. Adapun empat orang sudah diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan dan dua lainnya masih menjalani rawat inap di rumah sakit.

Dia mengungkapkan, satu dari dua korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit Pandan Arang Boyolali merupakan anak yatim piatu.

"Bahkan dikala nanti ada cacat permanen tentunya kita juga akan bertanggung jawab. Kasihan apalagi ada anak yatim piatu," ujar dia.

Keluarga korban sudah melaporkan ke Denpom IV/4 Surakarta. DPC PDI-P Boyolali juga akan memfasilitasi kasus tersebut.

Bahkan, kata dia, DPC PDI-P Boyolali sudah berkoordinasi dengan Tim Pemenangan Daerah (TPD) dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud terkait pendampingan hukum kepada korban.

Mengenai penggunaan knalpot brong selama kampanye, kata dia, hal itu tidak diperbolehkan sesuai aturan atau regulasi.

Baca juga: Kronologi 7 Relawan Ganjar-Mahfud Dianiaya 15 Oknum TNI di Boyolali, PDI-P Minta Tindak Tegas

"Kalau kita melihat regulasi, aturan jelas penggunaan knalpot brong tidak diizinkan, tidak diperkenankan. Toh ini saya yakin ketika ada hal semacam ini dari partai mana pun, dari pihak mana pun ingin euforia ini kan bentuk anak muda. Sebenarnya kami dari DPC partai tidak menginstruksikan dan kami sudah memberikan imbauan untuk tidak dibrong, pakai helm komplit," kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umroh dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umroh dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Regional
Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Regional
Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Regional
TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

Regional
Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Regional
Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Regional
Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Regional
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Regional
Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Regional
Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Regional
11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

Regional
Penabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Pekanbaru Ditangkap

Penabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Pekanbaru Ditangkap

Regional
Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Jember

Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Jember

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com