Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Timor Tengah Utara NTT Bantah Tudingan Penyelewengan Dana Pengamanan Pemilu

Kompas.com - 02/01/2024, 09:40 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Moh Mukhson, membantah dirinya terlibat dalam penyelewengan dana Operasi Mantab Brata (OMB) untuk pengamanan pemilihan umum (pemilu) tahun 2024.

Bantahan orang nomor satu di Polres TTU itu menyusul unggahan sebuah akun bernama Falentinus di media sosial Facebook, yang menyoroti dana pengamanan pemilu yang diduga disunat.

Dalam unggahan Falentinus yang dipantau Kompas.com di grup Facebook Timor Tengah Utara (TTU)-Biinmafo, "Bebas berpendapat", Sabtu (30/12/2023), tertulis surat terbuka ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Kapolri dan Kapolda NTT.

"Mohon izin bapak ini surat terbuka dari kami sebagai anggota Polri yang bertugas di wilayah perbatasan RI -Timor Leste (Polres TTU) ingin menyampaikan bahwa dana pengamanan pemilu yang telah diberikan oleh negara kepada anggota Polres TTU tidak sesuai dengan yang ditandatangani,"tulis Falentinus.

Baca juga: BPH Migas Amankan Uang Negara Rp 10,34 Miliar dari Tindak Pidana Penyelewengan BBM

Menurut Falentinus, dia dan anggota polisi lainnya yang bertugas pengamanan di Polsek dan operasional hanya diberikan uang sebesar Rp 500.000.

Saat diberikan uang itu, anggota polisi diultimatum agar jika ada pemeriksaan harus menjawab sesuai dengan yang ditandatangani.

"Bagaimana Polri bisa maju kalau semua dana yang diberikan untuk haknya anggota dikebiri terus seperti ini. Kami juga senang bahwa kemarin dengan adanya kejadian di Polresta Kupang, aktornya Kapolresta dicopot. Kami sangat bersyukur karena ternyata pimpinan Polri di tingkat atas masih baik dan mau memperhatikan anggota," tulisnya lagi.

Falentinus menginginkan hal yang sama terjadi di Polres TTU. Falentinus juga mengaku, pada saat menerima uang yang diberikan, anggota secara diam-diam telah merekam apa yang disampaikan perwira kepolisian.

"Kami juga merekam para perwira yang menyuruh kami untuk mengamankan perintah sang Kapolres," tulis Falentinus.

"Mohon maaf bapak kami harus buat dengan cara seperti ini karena kalau kami langsung protes kami diancam mutasi keluar pulau sehingga kami mohon maaf. Tujuan kami ini untuk Polri yang bekerja secara profesional dan transparan," sambungnya.

Masih menurut Falentinus, apabila tidak ada tindak lanjut maka pihaknya akan bersama-sama dengan seluruh elemen yang ada di Kabupaten TTU, akan melaksanakan demo secara besar-besaran.

"Sehingga kami meminta bapak kapolri dan Kapolda NTT, untuk segera membentuk tim khusus untuk melaksanakan ott (operasi tangkap tangan) di Polres TTU karena kami semua anggota sudah jenuh bapak. Tolong bantu kami bapa. Kemarin kami juga dengar ada Paminal (Polda NTT) yang turun ke Polres TTU, tetapi dituntut harus buat pernyataan sehingga para anggota tidak berani. Oleh karena itu, kami mohon perhatian bapak kepada anak-anakmu yang bertugas di tingkat bawah,"tulisnya.

Terkait tudingan itu, Kapolres TTU AKBP Moh Mukhson, menyebut unggahan itu tidak benar dan ditulis oleh akun palsu.

"Jadi anggaran pengamanan kampanye itu hanya untuk 115 orang, yang didukung dari dipa (daftar isian pelaksanaan anggaran). Sedangkan personel yang kami libatkan sebanyak 300 orang lebih," kata Mukhson, kepada Kompas.com, Senin (1/1/2023) malam.

Menurut Mukhson, 115 personel yang bertugas untuk pengamanan, diberikan anggaran sebesar Rp 3,7 juta. Sedangkan Rp 500.000, dirinya menyerahkan kepada seluruh anggota di 8 Polsek, piket posko dan operator operasi mantap brata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kota Semarang, Bos PSIS Akan Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Cawalkot di PKB

Pilkada Kota Semarang, Bos PSIS Akan Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Cawalkot di PKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Regional
Pilkada Wonogiri 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon Perseorangan

Pilkada Wonogiri 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon Perseorangan

Regional
Ular Piton di Muna Mangsa Anak Sapi Warga, Saat Ditemukan Tubuhnya Sebesar Tiang Listrik

Ular Piton di Muna Mangsa Anak Sapi Warga, Saat Ditemukan Tubuhnya Sebesar Tiang Listrik

Regional
Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com