Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Boyolali Sebut Relawan Korban Dugaan Penganiayaan Oknum TNI Alami Trauma

Kompas.com - 31/12/2023, 14:58 WIB
Labib Zamani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta menyebut korban dugaan penganiayaan sejumlah oknum anggota TNI mengalami trauma.

Korban dianiaya di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, Sabtu (30/12/2023). 

Terdapat perbedaan jumlah korban dugaan penganiayaan antara DPC PDI-P dengan Kodim 0724/Boyolali.

Baca juga: Ganjar: Saya Terharu Ada Relawan Pakai Motor Dikamplengi Oknum TNI

Menurut data DPC jumlah korban dugaan penganiayaan ada 6 orang. Dari jumlah itu, 5 di antaranya relawan. 

4 orang relawan sudah diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan dan dua lainnya masih rawat inap di rumah sakit.

Sedangkan data Kodim 0724/Boyolali ada tujuh korban. Lima korban sudah diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan dan dua lainnya masih menjalani rawat inap.

Baca juga: Kunjungi Pesantren di Purworejo, Ganjar Komitmen Berikan Insentif Guru Agama

"Korbanya lima relawan, satu sipil. Bukan tujuh. Kalau (mengalami) trauma jelas," kata Susetya dalam konferensi pers di Kantor DPC PDI-P Boyolali, Jawa Tengah, Minggu.

Susetya menjelaskan, satu dari dua korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit merupakan yatim piatu.

"Bahkan dikala nanti ada cacat permanen tentunya kita juga akan bertanggung jawab. Kasihan apalagi ada anak yatim piatu," ujar dia.

Meski keluarga korban sudah melaporkan ke Denpom IV/4 Surakarta, DPC PDI-P Boyolali tetap akan memfasilitasi kasus tersebut.

Bahkan DPC PDI-P Boyolali sudah berkoordinasi dengan Tim Pemenangan Daerah (TPD) dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud terkait pendampingan hukum kepada korban.

"DPC PDI-P tetap berada di belakang tentunya memfasilitasi segala sesuatunya dan mendukung langkah-langkah ini tentunya. Kami juga sudah berkoordonasi dengan TPD dan TPN tentunya beliau yang ada di TPD dan TPN sudah siapkan langkah-langkah (pendampingan hukum)," ungkap dia.

Mengenai penggunaan knalpot brong selama kampanye, sambung Susetya, sesuai aturan atau regulasi tidak diperbolehkan.

Bahkan DPC sudah memberikan imbauan agar menggunakan kendaraan standar dan memakai helm.

"Kalau kita melihat regulasi, aturan jelas penggunaan knalpot brong tidak diizinkan, tidak diperkenankan. Toh ini saya yakin ketika ada hal semacam ini dari partai manapun, dari pihak manapun ingin euforia ini kan bentuk anak muda," ucap dia.

"Sebenarnya kami dari DPC partai tidak menginstruksikan dan kami sudah memberikan imbauan untuk tidak dibrong, pakai helm komplit, monggo silakan. Ini kan bagian anak muda," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com