Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh Saat Jenazah Lukas Enembe Diarak, Pangdam: Ada Penyusup

Kompas.com - 29/12/2023, 12:42 WIB
Dhias Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kerusuhan terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, Papua, saat jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dibawa dari Bandara Sentani ke STAKIN dan ke rumah duka pada Kamis (28/12/2023).

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pengemanan menduga, di antara massa yang mengantar jenazah terdapat penyusup dari organisasi terlarang, yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

"Rombongan disusupi oleh orang-orang yang menginginkan Papua ini kacau, yang di depan itu adalah keluarga dan masyarakat yang memang ingin mengantar dan menghormati beliau sebagai pemimpin Papua yang layak diberikan penghormatan," ujarnya di Jayapura, Jumat (29/12/2023).

Baca juga: Kerusuhan Terjadi Saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe di Jayapura Papua, Apa Penyebabnya?

"Tapi di belakang itu ada penyusup, mereka dari KNPB, dari ULMWP yang melakukan pembakaran beberapa bangunan, mobil dan juga memicu situasi dengan melakukan pemukulan bapak Pj Gubernur Papua, juga terhadap beberapa anggota TNI-Polri," sambung Izak.

Polisi melihat kondisi mobil yang dibakar massa di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023)ANTARA FOTO via BBC Indonesia Polisi melihat kondisi mobil yang dibakar massa di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023)

Ia pun menduga bahwa kedua organisasi tersebut sudah merencanakan hal tersebut untuk mengulang kejadian kerusuhan Jayapura yang terjadi pada 29 Agustus 2019.

"Saya pikir mereka sudah rancang, kami juga sudah melihat kemarin. Perjanjian awal, saya juga ikut rapat, itu jam 12 jenazah sudah bergerak (dari STAKIN) karena jam 14.30 sudah harus dimakamkan, itu sudah kesepakatan antara gereja, masyarakat dan keluarga almarhum," terangnya.

Baca juga: Jenazah Lukas Enembe Masih Diarak, Pemakaman Batal Digelar Hari Ini

Pada perjalanan arak-arakan jenazah dari Bandara Sentani ke STAKIN, massa yang berada di bagian tengah mulai bersikap anarkis dengan melempar batu ke arah bangunan dan menyerang Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun.

"Tetapi kemarin, massa merubah, yang tadinya tidak diarak mereka arak, yang harusnya jam 12 sudah berangkat dengan waktu tempuh yang jauh, mereka tidak mau, mereka paksa harus jalan kaki," kata Izak.

Ia mengaku, aparat keamanan sudah membuat prediksi mengenai ancaman akan adanya gangguan keamanan saat jenazah Lukas Enembe tiba di Jayapura. Sehingga, langkah antisipasi sudah disiapkan dan aksi perusakan bisa diminimalisasi.

"Plan B sudah kita siapkan, ini akan terjadi aksi massa, sehingga di sejumlah tempat sudah kita amankan, tapi karena keterbatasan jumlah personel TNI dan Polri, tentu kami punya keterbatasan mengamankan secara keseluruhan," kata Izak.

Seperti diketahui, mantan Gubernur Papua Lukas Enembe meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Selasa (26/12/2023).

Sebelum meninggal, Lukas Enembe sudah menjalani perawatan intensif selama beberapa hari akibat gagal ginjal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com