Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Evakuasi 2 Lansia Saat Sosialisasi Pemilu Damai di Tengah Banjir 1 Meter

Kompas.com - 27/12/2023, 05:57 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ratusan rumah warga diterjang banjir di wilayah Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, Selasa (26/12/2023).

Tercatat sekitar 500 rumah warga terdampak banjir akibat luapan Sungai Batang Lubuh, yang membelah Negeri Seribu Suluk itu.

Di tengah banjir, puluhan petugas Kepolisian Resor (Polres) Rohul menyempatkan diri untuk menyosialisasikan Pemilu 2024.

Baca juga: Bertahan Mencari Cuan di Tengah Banjir Aceh Utara

Hal itu dilakukan petugas, supaya pesta demokrasi nantinya berjalan dengan aman dan damai.

Petugas berjalan kaki dengan menarik sebuah perahu karet yang berisi nasi bungkus untuk diberikan kepada korban banjir.

Satu per satu rumah yang terendam banjir disisir petugas. Rata-rata warga masih bertahan di dalam rumahnya.

Baca juga: Banjir di Rokan Hulu Riau, Ratusan Rumah Terendam dan Akses Jalan Terputus

Di beberapa titik, petugas harus melewati banjir yang berarus sangat deras dengan kedalaman mencapai 1 meter.

Di samping menjaga keselamatan warga, petugas sekaligus menyampaikan pesan-pesan damai pemilu.

"Kami melaksanakan cooling system untuk menciptakan pemilu damai. Kami mengajak masyarakat untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban menjelang pesta demokrasi pada 14 Februari 2024," ujar Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono kepada Kompas.com di lokasi banjir, Selasa petang.

"Kami juga mengimbau, meski berbeda pilihan, tetapi jangan sampai masyarakat terpecah belah," ulas dia.

Evakuasi lansia

Budi bercerita, saat sosialisasi Pemilu di tengah banjir, tiba-tiba datang beberapa orang warga meminta pertolongan untuk mengevakuasi seorang wanita lanjut usia (lansia) yang terjebak banjir di rumahnya di Desa Babussalam, Kecamatan Rambah.

Budi bersama anak buahnya langsung bergegas menuju rumah korban. Sesampainya di lokasi, petugas melihat nenek bernama Sahar (93) itu sudah kedinginan.

"Di dalam rumah korban air sudah tinggi. Kondisi korban sudah kedinginan dan tidak sanggup berjalan," sebut Budi.

Seorang polisi wanita (Polwan) masuk ke dalam rumah dan membopong sang nenek keluar untuk dibawa menggunakan perahu karet.

Kemudian, Budi bersama anggotanya mendorong perahu karet dengan melawan arus banjir yang deras.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com