Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Baku Bengawan Solo Tercemar Limbah Alkohol, PDAM Hentikan 3 Instalasi Pengolahan Air

Kompas.com - 21/12/2023, 14:51 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com - Perumda Air Minum (PDAM) Toya Wening Solo, Jawa Tengah menghentikan sementara operasional tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA) karena baku Sungai Bengawan Solo tercemar limbah alkohol, Kamis (21/12/2023).

Ketiga IPA yang dihentikan sementara operasionalnya antara lain IPA Jurug, IPA Jebres dan IPA Semanggi.

"IPA Semanggi, IPA Jurug dan IPA Jebres kita hentikan operasionalnya. Kemudian kita sudah tidak bisa distribusi," kata Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PDAM Toya Wening Solo Bayu Tunggul dihubungi di Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Baca juga: Hotel dan Mal di Kota Semarang Dilarang Pakai Air Tanah, PDAM: Hampir 100 Persen Bisa Terlayani

Menurut dia, operasional IPA Semanggi dihentikan mulai pagi tadi. Kemudian IPA Jurug dan IPA Jebres dihentikan mulai pukul 11.00 WIB.

Bayu mengatakan, cadangan air bersih yang diolah di tiga IPA tersebut semuanya sudah habis. Beberapa pelanggan ada yang sudah meminta dropping air bersih.

"Terutama yang dari pagi tadi ada beberapa permintaan dropping tangki (air bersih) di Kelurahan Mojo, Kelurahan Semanggi, Gading Permai, Kelurahan Joyotakan. Memang sesuai SOP kalau sampai besok pagi kami tidak bisa operasional kami tetap dropping tangki," kata Bayu.

Dikatakan Bayu, berdasarkan perhitungan baku Bengawan Solo sudah lima kali tercemar limbah alkohol selama Desember ini.

Bahkan, pencemaran limbah kali ini dinilai yang paling parah karena sampai membuat ketiga IPA tidak bisa beroperasi mengolah air bersih.

"Sudah lima kali ini baku Bengawan Solo tercemar. Yang ini sampai tidak bisa operasional, paling parah," ungkap dia.

Baca juga: Hotel di Semarang Dilarang Pakai Air Tanah, PHRI Minta Infrastruktur PDAM Dipersiapkan Dulu

Petugas Operasional Intake IPA Semanggi Purnomo mengatakan pencemaran baku Bengawan Solo yang membuat IPA Semanggi tidak bisa beroperasi terjadi dalam dua hari terakhir.

"Dua hari ini berturut-turut (pencemaran limbah). Kemarin sekitar jam 4 pagi sampai jam 3 sore. Jam 3 sore coba kita mengolah sampai jam 12 malam. Terus yang jaga malam menginformasikan air baku Bengawan Solo berlimbah lagi dan kita matikan sampai hari ini," ungkap Purnomo.

Purnomo juga menyampaikan, debit air Bengawan Solo dalam beberapa hari terakhir terus menurun sehingga sangat mudah tercemar limbah.

Akibat IPA Semanggi tidak beroperasi membuat sekitar 7.000 pelanggan tidak bisa teraliri air bersih.

"Nanti kalau benar-benar sudah ada keluhan pelanggan kita kemungkinan akan dropping air bersih," ungkap Purnomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Denny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com