SEMARANG, KOMPAS.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto kembali menyinggung soal politik uang pada pemilu 2024 mendatang. Dia menyebut para pemodal akan berusaha membeli suara rakyat.
Menurut Prabowo, rakyat boleh saja menerima uang sogokan itu dan tetap memilih capres-cawapres yang diinginkan.
"Pemodal-pemodal itu akan berusaha bagaimana caranya membeli suara rakyat. Kita harus mengatakan kepada rakyat, kalau kalian (pengusaha) berusaha membeli suara rakyat, tidak masalah ambil saja uang itu, tapi memilih dengan hati nurani," kata Prabowo yang menghadiri Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) secara daring di Semarang, Selasa (18/12/2023).
Baca juga: Persilakan Masyarakat Terima Politik Uang, Prabowo: Yang Penting Dia Tidak Terpengaruh
Bagi Prabowo, rakyat harus memilih pemimpin yang dianggap layak dan mampu memperjuangkan anak dan cucu mereka. Sedangkan soal uang yang mereka terima itu disebut sejatinya milik rakyat.
"Memilih untuk kepentingan anak dan cucu. Biar mereka (pemodal) sia-sia, karena uang itu sesungguhnya adalah milik rakyat Indonesia. Mereka gunakan untuk menipu rakyat," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, para pedagang pasar yang tersebar diseluruh Indonesia itu mendeklarasikan diri mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada pemilu 2024.
"Untuk itu saya terima dukungan anda semua. Untuk kita bekerja keras. Kekayaan kita harus dinikmati rakyat Indonesia, tidak hanya segelintir orang saja. Kekayaan kita tidak boleh lagi dibawa ke luar negeri. Ini tidak mudah," ujarnya.
Prabowo bersumpah di hadapan ratusan pedagang pasar bila dirinya tidak ingin menjadi presiden karena haus kekuasaan.
"Demi Allah, saya tidak menghendaki jadi presiden hanya untuk kekuasaan. Saya ingin berbakti. Saya ingin berbuat baik untuk rakyat Indonesia. Saya ingin memimpin kebangkitan bangsa Indonesia. Saya ingin memimpin pemerintah yang akan menghilangkan kemiskinan. Saya ingin melihat rakyat Indonesia sejahtera," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.