SERANG, KOMPAS.com - Komandan Penggalangan Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Yandri Susanto optimistis pasangan nomor urut 2 akan menang dalam satu putaran di Pilpres mendatang.
Provinsi Banten yang akan menjadi lumbung suara bagi Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
"Saya meyakini Banten ini akan menjadi lumbung suara utama Prabowo-Gibran. Jadi, kita nggak perlu takut memperjuangkan Prabowo-Gibran," kata Yandri diacara Konsolidasi Koalisi Indonesia Maju Banten di Kota Serang. Minggu (17/12/2023).
Baca juga: Jelang Kedatangan Prabowo-Gibran di NTT, Sekretaris TKN Gelar Konsolidasi Akbar di Kupang
Keyakinan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini melihat perolehan suara pada Pemilu 2014 dan 2019 lalu. Saat itu, Prabowo meraih suara terbanyak dibandingkan rivalnya di Banten.
Apalagi, TKD Prabowo Gibran Banten dipimpin oleh Airin Rachmi Diany bersama partai koalisi telah berjibaku dengan turun langsung ke masyarakat memastikan kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran.
"Keguyuban, kekompakan, dan ritme masyarakat. Saya juga turun ke bawah, saya meyakini Banten (akan) menyumbang suara yang signifikan," ujar Yandri.
"Optimis (meraih suara) diatas 50 persen, dan (TKD) Banten saya nilai sangat rapih, sangat bagus, sangat tahu kerjanya untuk menang," kata Yandri.
Ketua TKD Prabowo Gibran Banten, Airin Rachmi Diany juga optimistis Prabowo-Gibran akan menang dalam satu putaran dengan semangat kebersamaan 9 partai koalisi.
Dia mengatakan berbagai startegi dilakukan. Salah satunya membentuk struktur TKD hingga ke tingkat paling bawah untuk memperoleh suara diatas 50 persen.
"Tentunya kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas dan tentunya tokoh dan alim ulama, masyarakat di Banten. Yang terpenting kuncinya kerja bersama-sama dan saling berkolaborasi," kata Airin.
Mantan Wali Kota Tangsel dua periode ini menyebut, berdasarkan berbagai lembaga survei pasangan Prabowo-Gibran unggul.
Namun, Airin meminta kepada seluruh kader, relawan dan simpatisan tidak lengah atau terlena dengan hasil survei tersebut.
"Survei itu hanya sebagai acuan apakah yang sudah dilakukan selama ini sudah on the track, apa yang akan kita lakukan kedepan," ujar Airin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.