Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, lima mayat itu terdiri dari empat mayat pria dan satu wanita.
Polisi hingga saat ini masih meminta keterangan pihak kampus.
"Kita masih minta kejelasan dari pihak kampus. Asal jenazah ini dari mana, siapa identitasnya, kenapa bisa ada di dalam kampus," ujar Fathir saat dihubungi, Selasa malam.
Sementara, Humas Unpri Devi Marlin saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban.
Baca juga: Bukan 2, Polisi Temukan 5 Mayat di Lantai 15 Gedung Unpri Medan
Penemuan lima mayat di Unpri Medan berawal dari video dugaan ditemukannya dua mayat di lantai sembilan salah satu gedung di kampus tersebut.
Polisi datang ke lokasi, tapi dihalangi pihak kampus dengan alasan penggeledahan harus seizin Pengadilan Negeri Medan.
"Iya, memang benar polisi datang terkait video itu. Cuma saya minta harus sesuai prosedur. Prosedurnya itu izin dari ketua Pengadilan Negeri Medan," kata Kuasa hukum Unpri, Herma
Namun, polisi tetap masuk dan melakukan penggeledahan di lantai sembilan. Namun, tempat tersebut telah bersih. Bak air yang diduga tempat dua jenazah ditemukan juga tidak ada.
Polisi kembali melakukan penyelidikan pada Selasa (12/12/2023), hingga akhirnya menemukan lima jenazah di lantai 15 salah satu gedung di kampus tersebut.
Baca juga: Kronologi Ditemukannya 5 Mayat di Unpri Medan, Berawal dari Video 2 Jenazah di Lantai 9
Unpri Medan kemudian menjelaskan, lima mayat itu merupakan kadaver atau jenazah yang digunakan mahasiswa kedokteran Unpri untuk praktikum anatomi.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Kolonel drg Susanto.
Selain itu menyayangkan anggota Polrestabes Medan yang kurang berkoordinasi saat melakukan penggeledahan di Unpri Medan pada Senin (11/12/2023).
Susanto mengatakan, pihak kepolisian tidak melibatkan pimpinan kampus saat penggeledahan.
"Pada malam hari, (mereka) mendesak untuk melakukan penggeledahan di kampus Unpri. Untuk diketahui, pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi, tetapi mereka memaksa masuk dan Satpam (terpaksa) memberikan izin untuk menggeledah dan tidak didapati apa pun pada saat itu," ujar Susanto lewat video yang telah dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (13/12/2023).
Baca juga: 5 Mayat Ditemukan di Kampus, Unpri Medan: Itu Kadaver
Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji Prabowo mengatakan, kondisi penghujan dengan kelembaban tinggi dapat memicu terakumulasinya gas beracun di sekitar kawah gunung.
“Tidak boleh mendekat area kawah dan puncak, apalagi kalau hujan karena ada peluang terjadi gas beracun,” kata Sapto saat dihubungi melalui telepon, Selasa (12/12/2023) malam.
Dia menjelaskan, kondisi kawah gunung yang terletak di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat, itu, saat ini aktif dan berada pada level 1. Sementara cuaca di kawasan konservasi relatif normal.
Baca juga: Gunung Gede Pangrango Berpotensi Keluarkan Gas Beracun, Pendaki Diminta Jauhi Kawah
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah, Firman Taufiqurrahman | Editor: Gloria Setyvani Putri, David Oliver Purba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.