Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Warga Tak Pergi ke Ladang demi Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi...

Kompas.com - 07/12/2023, 14:34 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah warga rela tidak pergi ke ladang untuk membantu mengevakuasi pendaki korban erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat pada Rabu (6/12/2023).

Gunung Marapi mengalami erupsi sehingga menyebabkan 75 orang terjebak dengan kondisi 52 berhasil selamat dan 23 orang berhasil dievakuasi meninggal dunia.

Melihat banyaknya korban jiwa, masyarakat sekitar tergerak hatinya untuk ikut membantu agar proses evakuasi dapat berjalan dengan lancar dan cepat.

Masyarakat yang biasanya berada di ladang untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan, memilih meluangkan waktunya untuk ikut, serta mengevakuasi jenazah para pendaki.

Baca juga: Mengenang Siska Afriana, Pendaki Terakhir yang Dievakusi dari Gunung Marapi, Rencana 11 Hari Lagi Wisuda

Jenazah yang sudah dimasukkan ke kantong digotong secara bersama-sama dengan tim yang sudah dibagi.

"Biasanya saya bertani cabai dan tomat. Namun, sudah dua hari tidak bekerja untuk ikut membantu pencarian dan evakuasi korban," kata Anwar Zain, salah seorang warga yang ikut mengevakuasi korban erupsi.

Anwar Zain mengaku berasal dari Kenagarian Batagak, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.

Dirinya yang melihat jenazah korban erupsi Gunung Marapi sangat banyak membuat dirinya tersentuh untuk ikut membantu petugas gabungan.

"Ya, namanya kita sesama manusia," ujarnya.

Baca juga: Korban Terakhir Erupsi Gunung Marapi Asal Pekanbaru Dimakamkan

Anwar mengatakan, dirinya tak ikut sampai di cadas Gunung Marapi.

Namun, ia menemukan jenazah pendaki yang berada tepat di bawah cadas Gunung Marapi pada Selasa (5/12/2023).

"Perjalanannya sangat ekstrem sekali karena sempat gerimis dan membuat jalanan licin," kata dia.

Anwar Zain mengaku harus berpacu dengan waktu agar tidak kemalaman tiba di posko Marapi via Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam.

Senada, Ismail (41), warga yang datang, mengaku terpanggil untuk inisiatif secara mandiri melakukan aksi sosial.

"Jadi, kami sebagai sesama makhluk hidup saling tolong-menolong," kata Ismail.

Baca juga: Alat Pemantau Gunung Marapi Dipastikan Berfungsi Saat Erupsi Terjadi

Oleh karena itu, dirinya ikut membantu korban erupsi Gunung Marapi.

Ismail menyebutkan, dia berangkat bersama kelompok siaga bencana dari Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam.

"Kita mengerahkan sebanyak 16 orang untuk membantu evakuasi korban yang masih berada di atas Gunung Marapi," kata Ismail.

Selain itu, ikut juga membantu ibu-ibu untuk mengantarkan distribusi bahan pangan.

"Saya sudah dua hari di sini," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Cerita Warga Rela Libur ke Ladang Demi Bantu Evakuasi Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi Malam Ini, Status Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi Malam Ini, Status Waspada

Regional
Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

Regional
Dalam 19 Hari, 199 Tersangka Narkoba di Jambi Ditangkap, 3 Masih Remaja

Dalam 19 Hari, 199 Tersangka Narkoba di Jambi Ditangkap, 3 Masih Remaja

Regional
Tunggakan Pajak Centre Point Rp 107 Miliar Ternyata Dibayar PT KAI

Tunggakan Pajak Centre Point Rp 107 Miliar Ternyata Dibayar PT KAI

Regional
Penyebab Ketua Bawaslu Banyumas Mundur dari Proses Pencalonan di Pilkada 2024

Penyebab Ketua Bawaslu Banyumas Mundur dari Proses Pencalonan di Pilkada 2024

Regional
Oknum Perwira dan Bintara Polisi Didakwa Pakai Sabu di Rumah Dinas

Oknum Perwira dan Bintara Polisi Didakwa Pakai Sabu di Rumah Dinas

Regional
Pantai Pasir Panjang di Singkawang: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Pasir Panjang di Singkawang: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Polisi Ungkap Identitas Mayat Pria di Danau Sentani Jayapura

Polisi Ungkap Identitas Mayat Pria di Danau Sentani Jayapura

Regional
Zona II Candi Borobudur Dibangun, 2.000 Pedagang Dipindah ke Dekat Bekas Kandang Gajah

Zona II Candi Borobudur Dibangun, 2.000 Pedagang Dipindah ke Dekat Bekas Kandang Gajah

Regional
Sosok Tri Adinata, Guru Musik di Medan yang Menangis Haru Saat Disambangi Alan Walker

Sosok Tri Adinata, Guru Musik di Medan yang Menangis Haru Saat Disambangi Alan Walker

Regional
Mahasiswa Demo Desak Kejati Sumbar Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Bupati Solok Selatan

Mahasiswa Demo Desak Kejati Sumbar Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Bupati Solok Selatan

Regional
Usai Bunuh Temannya dengan Sadis, Aldi Menyerahkan Diri ke Polisi

Usai Bunuh Temannya dengan Sadis, Aldi Menyerahkan Diri ke Polisi

Regional
Pendaftaran Calon Perseorangan Pilkada Pangkalpinang Diperpanjang 3x24 Jam

Pendaftaran Calon Perseorangan Pilkada Pangkalpinang Diperpanjang 3x24 Jam

Regional
Bupati Nonaktif Labuhanbatu Didakwa Korupsi Rp 4,9 Miliar

Bupati Nonaktif Labuhanbatu Didakwa Korupsi Rp 4,9 Miliar

Regional
'Branding' Solo Kota Olahraga, Gibran Sebut Anggaran untuk Perbaikan Velodrome Manahan Capai Rp 35 Miliar

"Branding" Solo Kota Olahraga, Gibran Sebut Anggaran untuk Perbaikan Velodrome Manahan Capai Rp 35 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com