Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Mahasiswa Bengkulu, Anies Sebut IKN Belum Prioritasnya

Kompas.com - 06/12/2023, 13:54 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Capres nomor urut satu, Anies Baswedan di hadapan ribuan mahasiswa Bengkulu di kampus Universitas Prof Hazairin mengatakan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) belum menjadi prioritasnya bila terpilih sebagai presiden.

Hal ini diungkap Anies saat mendapatkan pertanyaan seorang mahasiswa Bengkulu, Arca Wijaya menyoal proyek IKN.

Menurut Arca, proyek IKN adalah bentuk perubahan yang positif bagi bangsa selaras dengan semangat pasangan Anies-Muhaimin.

Baca juga: Anies Baswedan Kenalkan Program Pasar Amin sebagai Solusi Harga Pangan Mahal

"Saat ini masih banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki Puskesmas, sekolah, fasilitas layanan publik lainnya. Masih ada guru-guru yang belum diangkat artinya demi kualitas pendidikan kesejahteraan guru harus diutamakan, begitu juga ketersediaan bangku kuliah masih rendah. Sementara uang kita terbatas," kata Anies Baswedan di Bengkulu, Rabu (6/12/2023).

Anies kemudian bertanya, apakah dana yang ada lebih baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, mengangkat guru honorer, ataukah membangun istana yang hanya dinikmati aparat negara?

Baca juga: Datangi Pasar di Bengkulu, Anies Dengarkan Keluhan Pedagang Sembako

"Yang nanti akan tinggal di kota itu adalah aparatur negara bukan rakyat. Pertanyaannya kita uang berlebih atau kurang? Kalau berlebih baru kita taruh, kita ini hal primer belum selesai," ucap dia.

"Lihat stunting, kita belum anggarkan dana yang cukup untuk gizi ibu hamil, begitu juga untuk anak prasekolah padahal itu menentukan. Hari ini kita memiliki kebutuhan yang urgent," jelas Anies diiringi gemuruh tepuk tangan ribuan mahasiswa.

Ia melanjutkan dengan cerita seorang ibu rumah tangga yang memiliki rumah kredit, anak sekolah, kebutuhan ekonomi mendesak. Namun tiba-tiba ada yang menawari rumah baru.

"Ini analogi sang ibu yang melihat urusan mendasar belum diselesaikan, belum hendak beli rumah baru," cerita Anies.

"Jadi, kita mau yang simbolik atau substantif?" tambah dia. 

Menurut Anies, IKN merupakan hal simbolik, sementara hal yang substantif harus lebih dahulu diselesaikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com