SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ingin wisata Kereta Uap Jaladara Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) lebih dikembangkan.
Sebab, menurut Gibran keberadaan kereta uap Jaladara hanya di Kota Solo dan tidak dimiliki oleh kota-kota lain yang berjalan ditengah kota.
Tampak Gibran juga mencoba secara langsung wisata Kereta Uap Jaladara dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Solo Kota, pada Selasa (21/11/2023).
"Ini luar biasa sekali, kami ingin wisata-wisata ini harus dikembangkan. Luar biasa perjalanan Solo Purwosari ke Solo Kota. Tadi dalam perjalanan ada salah satu sejarawan yang mengenalkan. Jadi ada semacam story telling, ada makanannya juga," jelas Gibran setelah melakukan perjalanan wisata Kereta Uap Jaladara.
Baca juga: Soal TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas AMIN Disebut Jalin Komunikasi, Gibran: Santai Saja
Selain Gibran, nampak pula Komisaris PT KAI (Persero) KGPAA Mangkunegara X yang antusias melakukan perjalanan tersebut bersama para puluhan veteran. Mengingat, dirinya mengaku baru pertama kali naik Kereta Uap Jaladara.
"Ini pertama kali sejujurnya, sangat menyenangkan bisa lihat Solo dengan cara unik. Naik KA bersejarah, usianya sangat tua tapi jadi pengalaman berkesan malahan bagi saya," kata KGPAA Mangkunegara X, di Stasiun Solo Kota.
Selain itu, trayek perjalanan di sepajang Jalan Slamet Riyadi ini, juga jadi peluang wisata dengan nilai tinggi.
"Enggak semua kota punya jalur rel kereta uap, ini KA bersejarah, kereta uap sehingga pengalaman lebih menyenangkan," katanya.
Baca juga: Jadi Panglima Pemenangan Jateng dan DIY, Gibran: Urusan Pemenangan Itu Rahasia
Sementara itu, sejarah Kereta Uap Jaladara pertama kali dioperasikan di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi pada tahun 1925-1930.
"Kemudian semenjak muncul listrik mulai pindah track-nya ke wilayah pegunungan, Padalarang, Cianjur, Sukabumi, Bogor, itu jalur naik. Terus nggak dipakai dan masuk museum," kata EVP KAI Daop VI Yogyakarta Bambang Respationo.
Kemudian, pada 2009 lokomotif kereta uap tersebut ditarik ke Solo untuk menjadi ikon wisata di kota tersebut.
Untuk menjaga keandalan mengingat kereta uap sudah berusia tua, maka jam operasional setiap bulannya dibatasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.