Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabai Rawit di Ambon Rp 110.000/Kg, Disperindag Operasi Pasar

Kompas.com - 20/11/2023, 20:27 WIB
Priska Birahy,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Cabai rawit di Pasar Mardika, Kota Ambon, Maluku, menyentuh Rp 110.000 per kilogram.

Disperindag Kota Ambon pun melakukan operasi pasar dengan membagikan ratusan kupon untuk menjaga kestabilan harga cabai yang kian melonjak dalam empat hari terakhir.

Sejumlah pedagang mengaku kenaikan itu dipicu jumah stok cabai dari luar Maluku. Sementara produksi cabai lokal sedikit, seperti komoditas dari Pulau Seram.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Lumajang Tembus Rp 80.000, Pembeli Beralih ke Cabai Kering

“Yang jual sekarang ini dapatnya dari Seram. Yang lokal harga sekarang sudah sampai Rp 100.000. Ada yang Rp 110.000 juga,” jelas salah seorang pedagang di Pasar Mardika, Kota Ambon.

sebelumnya pada dua pekan lalu harga cabai masih berkisar antara Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per kilogram. Namun perlahan harganya merangkak naik.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon pun melakukan operasi pasar dengan fokus pada komoditas cabai.

Disperindag memberlakukan subsidi harga bagi pedagang agar harga jual cabai ke masyarakat terjangkau.

“Disperindag memberikan subsidi kepada pedagang sebesar Rp 25.000, yang artinya penjualan di pasar dengan harga Rp 70.000 per kilogram,” kata Kepala Dinas Perindag Kota Ambon Josias Loppies usai rapat bersama di ruang Vlissingen Balai Kota Ambon, Senin (20/11/2023).

Sedangkan untuk harga cabai keriting di pedagang Rp 60.000 dan harga subsidi Rp 40.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Buleleng Naik Jadi Rp 75.000 Per Kilogram

"Memang cabai di seluruh Maluku mahal. Nah, hari ini kita bagikan sekitar 480 kupon kepada masyarakat di Pasar Mardika untuk membeli sejumlah komoditas dengan harga lebih murah dari pasaran karena subsidi dari pemerintah," kata Josias kapada wartawan di Balai Kota Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangkap Ikan di Perbatasan RI-Australia Tanpa Dokumen, 13 Warga Ditangkap

Tangkap Ikan di Perbatasan RI-Australia Tanpa Dokumen, 13 Warga Ditangkap

Regional
Serahkan Formulir Pendaftaran Bacabup, Mantan Wabup Banyumas Berharap Dapat Rekomendasi PDI-P

Serahkan Formulir Pendaftaran Bacabup, Mantan Wabup Banyumas Berharap Dapat Rekomendasi PDI-P

Regional
Caleg Terpilih DPRD Dompu Dilaporkan atas Dugaan Ijazah Palsu

Caleg Terpilih DPRD Dompu Dilaporkan atas Dugaan Ijazah Palsu

Regional
Penumpang Kapal Feri Ceburkan Diri ke Laut, Diduga Depresi 

Penumpang Kapal Feri Ceburkan Diri ke Laut, Diduga Depresi 

Regional
Dilepas Ribuan Orang, Masa Jabatan Wali Kota Padang Berakhir Hari Ini

Dilepas Ribuan Orang, Masa Jabatan Wali Kota Padang Berakhir Hari Ini

Regional
Bayi Berusia 5 Hari Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Kebun Sawit di Kampar, Riau

Bayi Berusia 5 Hari Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Kebun Sawit di Kampar, Riau

Regional
2 Pasangan Calon Independen Mendaftar untuk Pilkada Lhokseumawe

2 Pasangan Calon Independen Mendaftar untuk Pilkada Lhokseumawe

Regional
Pria di Sumsel Tewas Saat Nonton Organ Tunggal, Diduga 'Overdosis' Ekstasi

Pria di Sumsel Tewas Saat Nonton Organ Tunggal, Diduga "Overdosis" Ekstasi

Regional
Bus AKAP Masuk Jurang Sedalam 50 Meter di Lampung

Bus AKAP Masuk Jurang Sedalam 50 Meter di Lampung

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pilkada Kota Semarang 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Kota Semarang 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Regional
Cerita Ace, Berawal dari Pramuka Kini Jadi Koordinator Tagana Jateng

Cerita Ace, Berawal dari Pramuka Kini Jadi Koordinator Tagana Jateng

Regional
Banjir Lahar di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas 43 Orang

Banjir Lahar di Sumbar, Basarnas: Korban Tewas 43 Orang

Regional
Mengantuk, Pelajar Bonceng Tiga di Magelang Nyungsep di Sungai Pabelan, Dirawat di RSUD Muntilan

Mengantuk, Pelajar Bonceng Tiga di Magelang Nyungsep di Sungai Pabelan, Dirawat di RSUD Muntilan

Regional
Kisah Liza Mencari 5 Anggota Keluarganya yang Hilang Usai 'Galodo' Sumbar Menerjang

Kisah Liza Mencari 5 Anggota Keluarganya yang Hilang Usai "Galodo" Sumbar Menerjang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com