Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kapten Kapal Asal Merauke Pulang Setelah Jalani Hukuman Penjara di Papua Nugini

Kompas.com - 20/11/2023, 14:32 WIB
Fuci Manupapami,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua kapten kapal asal Merauke, Sarif Casiman dan Rohman, akhirnya pulang ke Tanah Air.

Mereka kembali pada Senin (20/11/2023) setelah menjalani hukuman kurungan penjara selama satu tahun tiga bulan di Papua Nugini.

 

Setelah tiba di Bandara Mopah Merauke, kedua kapten langsung dibawa kepala Badan Pengelola Perbatasan Rekianus Samkakai ke kantor Gubernur Provinsi Papua Selatan.

Baca juga: Setelah Setahun Dipenjara di Phuket, Kapten Kapal Asal Aceh Bisa Pulang ke Indonesia

Keduanya mendapatkan arahan lebih lanjut dari pemerintah provinsi Papua Selatan. 

"Kami dari pemerintah provinsi Papua Selatan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Merauke melalui badan perbatasan dalam hal ini sudah bekerja sama memulangkan 2 kapten kapal yang telah memasuki lintas batas negara PNG dan telah menjalani hukuman di Papua Nugini," ujar Eko Wador, Kepala Bbiro Pemerintahan Otsus dan Kesra Provinsi Papua Selatan, Senin (20/11/2023). 

Penjemputan keduanya dilakukan KBRI melalui Konsulat RI di Vanimo dengan menyerahkan kedua kapten tersebut kepada Pemerintah Provinsi Papua Selatan dan Pemda Merauke.

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Merauke, Rekianus D Samkakai, menjadi perwakilan dalam serah-terima itu pada Minggu (19/11/2023) di PLBN Skow Jayapura. 

Baca juga: Kapten Kapal yang Kandas di Perairan Alas Purwo Banyuwangi Selamat

"Kemarin di Skow KBRI dan Kepala Badan Pengelola Perbatasan Merauke menjemput 2 nelayan kita dan alhamdulillah tadi pagi mereka bisa tiba dengan selamat di Tanah Air," ungkapnya. 

"Yang kami harapkan kejadian ini tidak boleh terulang kembali, sebelumnya kami juga telah memulangkan 11 nelayan," ungkapnya.

Eko berjanji mencegah hal ini tidak terjadi lagi. Pemerintah provinsi Papua Selatan akan segera melakukan kerja sama dengan badan perbatasan.

Kerja sama itu untuk melakukan sosialisasi terkait batas-batas yang tidak boleh dilewati mereka yang menggantungkan hidup dari hasil laut. 

Sebelumnya, pihak keamanan Papua New Guinea (PNG) menangkap dua kapten kapal asal Merauke pada 22 Agustus 2022.

Kapten pertama, Sarif Casiman, berada di kapal KMN Arsila 77, sedangkan kapten kedua, Rohman, berada di kapal KM Baraka Paris 21.

Baca juga: Kapten Kapal Tanker Hilang di Perairan Bontang, Diduga Terjatuh

Kedua kapal tersebut terlibat dalam pelanggaran illegal border crossing dan illegal fishing di perairan laut PNG.

Kedua kapten dikenai hukuman penjara selama 1-3 bulan dan dipenjara di Domana Port Moresby, PNG.

Proses pemulangan dilakukan melalui Bandara Port Morefron-Vanimo-PLBN Skoun, Papura (Sentani)-Merauke.

Pesawat terbang dijadwalkan pada jam 04.30 waktu Moresby PNG, tiba di Vanimo jam 06.00 waktu PNG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com