Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu, Anak 16 Tahun di Kubu Raya Diperkosa Ayah hingga 2 Kali Hamil dan Ibu Bantu Gugurkan Janin

Kompas.com - 18/11/2023, 14:24 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - BR (46), ayah di Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat ditangkap polisi atas kasus pemerkosaan dengan korban anak kandungnya sendiri yang masih berusia 16 tahun.

Sementara istrinya, AN (45) yang mengetahui pemerkosaan itu juga ditangkap karena membantu menggugurkan janin anaknya.

Kekerasan seksual dilakukan BR kepada anaknya sejak Februari 2020.

“Saat itu, di suatu malam, korban yang sedang tidur dipindahkan pelaku ke kamar lain, lalu dicabuli,” kata Kepala Polisi Resor Kubu Raya AKBP Arief Hidayat, Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Dibantu Istrinya, Pria di Kubu Raya Jadikan Anak Kandung Budak Seks Selama 3 Tahun

Pemerkosaan kerap dilakukan hingga korban diketahui hamil 2 bulan pada Juni 2020. Saat itu pelaku yang tahu membelikan anaknya alat tes kehamilan.

Sementara korban mencari informasi cara menggugurkan kandungan di internet. Korban kemudian keguguran.

Kejadian tersebut hanya diketahui oleh korban dan pelaku.

Sang ibu curiga, bantu gugurkan janin anaknya

Tiga minggu setelah keguguran, korban kembali diperkosa oleh ayahnya. Kekerasan seksual itu dilakukan saat malam hari atau saat ibu korban tak ada di rumah.

Oleh pelaku, korban diancam menggunakan parang.

“Korban juga diancam korban menggunakan parang agar menuruti pelaku. Korban tak bisa menolak,” ujar Arief.

Baca juga: Menyamar Jadi Pembeli, Polisi di Kubu Raya Tangkap Pemilik Konter atas Kasus Judi Online

Pada November 2022, korban kembali hamil untuk kedua kalinya setelah empat bulan tak menstruasi.

Kehamilan yang kedua diketahui oleh sang ibu. Korban pun mengaku bahwa ia diperkosa oleh ayahnya.

Saat pelaku sempat akan bunuh diri, tapi dicegah oleh istrinya.

“Karena ketahuan, pelaku kemudian berusaha untuk gantung diri, tapi dicegah istrinya,” ucap Arief.

Selain itu pelaku ingin agar janin yang dikandung anaknya tidak digugurkan. Ia pun mengajak istri dan anaknya pindah rumah agar tak malu dengan tetangga.

Baca juga: Rumah Roboh akibat Angin Kencang di Kubu Raya, Semua Penghuninya Terluka

Namun keputusan beda diambil oleh sang ibu. Ia memaksa anak perempuannya untuk konsumsi jamu hingga kembali mengalami keguguran.

“Tapi, ibu korban tidak mau. Korban kemudian dijejali dengan jamu dan obat-obatan, akhirnya kembali mengalami keguguran,” ungkap Arief.

Dipaksa ibu untuk berhubungan seksual dengan ayah

Setelah kejadian tersebut, sang ibu kerap menemani anaknya bahkan saat tidur. Namun hal tersebut tak berlangsung lama.

Pada Agustus 2023, korban kembali diperkosa oleh ayahnya atas suruhan sang ibu

Alasannya karena suaminya sedang sakit dan usianya tak lagi panjang. Selain itu AN mengaku tak bisa kehilangan suaminya.

“Mendengar itu korban hanya terdiam tidak bisa berkata apa-apa. Karena setelah itu, pelaku kembali menyetubuhi korban atas sepengetahuan ibunya,” ungkap Arief.

Baca juga: Kalah Judi Slot, Pria di Kubu Raya Nekat Bobol Sebuah Bengkel Motor

Pemerkosaan atas sepengetahuan sang ibu terjadi berulang-ulang. Bahkan AN memberi anaknya pil KB untuk mencegah kehamilan.

Tak tahan dengan perlakuan tersebut, korban pergi dari rumah dan lapor ke polisi pada Rabu (4/11/2023).

Polisi yang turun tangan kemudian menangkap ayah dan ibu korban serta menetapkan keduanya sebagai tersangka.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipta | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com