Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Telusuri Video Viral ASN Boyolali Mengaku Diperintahkan Pilih Paslon Tertentu

Kompas.com - 16/11/2023, 16:45 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Boyolali, Jawa Tengah, sedang menelusuri video viral aparatur sipil negara (ASN) Boyolali mengaku diperintahkan memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.

"Terkait dengan beredarnya video itu yang kami lakukan adalah melakukan upaya penelusuran dan investigasi sesuai dengan Perbawaslu 5 dan Perbawaslu 7," kata Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Video Diduga ASN Boyolali Mengaku Diminta Tidak Netral pada Pemilu 2024

Widodo menambahkan, pihaknya akan mencari informasi siapa yang mengunggah video, dari mana sumbernya dan pelaku dalam video tersebut.

"Tentu kami buat strategi dan kami sudah lakukan itu. Kami mencoba mencari informasi dan lain sebagainya. Karena mohon maaf kalau melihat videonya itu yang meng-upload siapa, sumbernya dari mana, pelaku di dalamnya siapa ini kan juga belum tahu," terang dia.

"Upaya-upaya itu sudah kami lakukan walaupun memang belum ada perkembangan yang signifikan. Kecuali misalnya ada data pendukung yang lain terkait kasus itu," sambung dia.

Sementara untuk mengantisipasi pelanggaran berupa politik praktis, kata Widodo, Bawaslu telah melakukan sosialisasi kepada ASN, aparat TNI, Polri, perangkat desa, dan kepala desa.

"Yang kami lakukan pertama tentu imbauannya melalui surat baik kepada Pemkab Boyolali beserta jajarannya, samapi ke kecamatan-kecamatan, kepada kelompok masyarakat yang mempunyai hak pilih tetapi harus menjaga netralitasnya dari sisi ekspresinya," kata dia.

"Kamu juga sudah melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat. Kami juga diundang workshop, diskusi bahkan oleh Pemkab Boyolali sudah kami lakukan terus-menerus. Misal dalam rapat SKPD, camat dan sebagainya kami sampaikan netralitas kami sampaikan semua," sambungnya.

Baca juga: Bupati Boyolali Bantah Arahkan ASN Pilih Paslon Tertentu

Sebelumnya, sebuah video menayangkan seorang perempuan ASN diduga diperintahkan memenangkan PDI-P dan Ganjar viral di media sosial (medsos).

Video diunggah ke beberapa akun media sosial. Salah satunya di akun Instagram @indotoday. Video diunggah sekitar 20 jam lalu.

Hingga Rabu (15/11/2023) sore, video itu telah disukai lebih dari 6.500 pengguna akun Instagram dan dikomentari lebih dari 600 komentar.

Dalam video itu tampak seorang perempuan mengenakan seragam khas ASN dengan logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Perempuan itu terlihat sedang makan bakso dan bercerita soal ASN Boyolali diperintahkan memenangkan PDI-P dan Ganjar.

Perempuan itu juga bercerita soal dimintai uang dengan alasan gotong-royong. Bahkan, jika ASN menolak akan dipindah dan dikucilkan dari lingkungan kerja.

Ditemui wartawan dalam sebuah acara di Boyolali, Bupati Boyolali M Said Hidayat membantah mengarahkan ASN kepada paslon tertentu.

"Pernah mendengar saya memerintahkan seperti itu? Pernah mendengar. Semuanya pernah mendengarkan? (Belum) ya sudah jawabannya itu. Artinya Bupati tidak pernah memerintahkan itu," kata Said, Rabu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com