Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Boyolali Bantah Arahkan ASN Pilih Paslon Tertentu

Kompas.com - 15/11/2023, 19:59 WIB
Labib Zamani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sebuah video menayangkan seorang perempuan mengenakan seragam aparatur sipil negara (ASN) mengaku diperintah memenangkan PDI-P dan Ganjar viral di media sosial (medsos).

Video diunggah ke beberapa akun media sosial. Salah satunya di akun Instagram @indotoday. 

Hingga Rabu (15/11/2023) sore, video itu telah disukai lebih dari 6.500 pengguna akun Instagram dan dikomentari lebih dari 600 komentar.

Baca juga: Video Diduga ASN Boyolali Mengaku Diminta Tidak Netral pada Pemilu 2024

Dalam video itu tampak seorang perempuan mengenakan seragam khas ASN dengan logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Perempuan itu terlihat sedang makan bakso dan bercerita soal ASN Boyolali diperintahkan memenangkan PDI-P dan Ganjar.

Perempuan itu juga bercerita soal dimintai uang dengan alasan gotong-royong. Bahkan, jika ASN menolak akan dipindah dan dikucilkan dari lingkungan kerja.

Berikut penggalan cerita perempuan dalam video viral tersebut.

"Nek itu sudah jadi rahasia umum si mas, diarahkan untuk menangkan PDIP dan memilih Ganjar. Nak tak denger yo soko konco-konco kuwi akeh seng dipungut biaya sumbangan karo menangke calon PDIP," kata perempuan dalam video seperti dikutip Kompas.com, Rabu.

"Iku se kok pimpinan satuan kerja mas (itu sih dari pimpinan satuan kerja). Seng biasane intruksino (biasanya yang intruksikan), nek menurutku biasane yo Bupati (menurutku biasanya Bupati). Karena kene seng duwe kuasa neng Boyolali (karena dia kan yang punya kuasa di Boyolali)," sambung dia.

ASN tersebut juga menarasikan jika ada PNS atau P3K yang tidak mau diarahkan atau membangkang akan dikenai sanksi dipindahkan ke daerah jauh dari tempat tinggal dan dikucilkan.

"Biasanya sih ASN, P3K itu sama pegawai Pemdes itu dijatah. Mana yang bisa diarahkan, mana yang tidak bisa serius, yang membangkang biasa dikasih sanksi. Biasanya kalau PNS, P3K itu dimutasi ke daerah, kecamatan atau desa yang jauh dari tempat tinggalnya. Kalau tidak, kalau nolak biasanya dijauhkan dari pergaulan lingkungan kerjanya," katanya.

Ditemui wartawan dalam sebuah acara di Boyolali, Bupati Boyolali M Said Hidayat membantah, mengarahkan ASN kepada paslon tertentu.

"Pernah mendengar saya memerintahkan seperti itu? Pernah mendengar. Semuanya pernah mendengarkan? (Belum) ya sudah jawabannya itu. Artinya Bupati tidak pernah memerintahkan itu," kata Said, Rabu.

Said mengajak seluruh masyarakat untuk mensukseskan Pemilu 2024 dengan cara-cara yang baik. Pihaknya berharap Pemilu 2024 ini untuk yang lebih baik.

"2024 ini marilah kita sukseskan dengan cara-cara yang baik dan ini harus kita dukung karena pelaksanaan Pemilu 2024 ini untuk menentukan pemimpin yang terbaik di negeri ini," ungkap dia.

Baca juga: Beredar Video ASN Boyolali Mengaku Diarahkan Dukung Paslon Tertentu, Pj Gubernur Jateng: Ada Satgas Pengecekan

Soal permintaan biaya seperti yang dinarasikan perempuan dalam video itu, Said juga membantahnya. Justru, ia menantang sosok perempuan dalam video tersebut untuk membuktikannya.

"Kan sudah saya jawab. Sampean (kamu) pernah mendengarkan saya perintahkan itu (minta iuran). Kalau bisa malah sampaikan saja yang menyampaikan siapa. Artinya apakah itu pernah mendengarkan langsung perintah bupati seperti itu apakah ada atau tidak. Bupati sudah menjawab. Sampean sendiri wong mengikuti kegiatan saya teruskan. Tiap kegiatan mengikuti teruskan. Pernah mendengarkan? Belum ya sudah," terang dia.

"Kita sukseskan (Pemilu) 2024 dengan cara-cara yang baik, yang terpenting semangat persatuan dan kesatuan terus kita gaungkan. Karena itu menjadi nilai terbaik ketika sukseskan pemilu kedepan untuk yang terbaik untuk negeri ini," sambung Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com