Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larang ASN Jateng Berpose Jari 1, 2, 3, Pj Gubernur Jateng: Sangat Bahaya

Kompas.com - 15/11/2023, 14:26 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana menegaskan larangan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk berfoto dengan pose-pose yang condong menunjukkan dukungan bagi pasangan calon (paslon) tertentu.

"Kalau sudah ada nomor urut saya minta tidak ada lagi menggunakan simbol, ini sangat bahaya, karena sekarang mudah sekali orang mengambil video kemudian memviralkan. Padahal, terkadang video diambil sebelum pemilu. Jadi, saya harap, tidak ada yang menggunakan kode tertentu," ujar Nana, pada Rabu (15/11/2023).

Pihaknya mengimbau agar ASN di Jateng menahan diri untuk tidak berpose dengan simbol tertentu menggunakan jari yang dapat disalahartikan sebagai dukungan dalam Pemilu 2024.

Baca juga: Jalan Ngablak Semarang Terendam Banjir, Pengendara Sepeda Motor Dianjurkan Lewat Jalur Lain

"Kita hanya boleh mengepal kalau misalnya hanya memberi salam, gini (lima jari) juga bisa karena pesertanya cuma tiga. Jadi, simbol menggunakan jari ataupun hal lain memang sangat sensitif," tutur dia.

Dengan menaati larangan dan menjaga netralitas, ia berharap ASN dapat mendorong stabilitas di Jateng selama tahapan pemilu.

"Menjelang pemilu, kita sebagai ASN harus mampu menjaga stabilitas, agar Jateng tetap aman, nyaman sejuk. Selama maupun setelah pemilu berlangsung. Salah satunya menjunjung tinggi netralitas ini," kata dia.

Pihaknya juga mewanti-wanti agar tidak ada ASN Jateng yang melakukan pelanggaran berat dengan telibat dalam politik praktis, seperti masuk parpol.

"Apalagi, tanggal 28 November kita akan memasuki masa kampanye, kita dilarang mengikuti kampanye, apalagi sebagai peserta kampanye," ungkap dia.

Sementara terkait masalah komunikasi, pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat termasuk kepada kontestan.

Baca juga: FX Rudy: DPC Mau Mecat Gibran Bisa, Namun Saya Mengutamakan Persahabatan

 

"Misalnya kita punya stadion Jatidiri, seperti kemarin ada izin dari beberapa partai untuk menggunakan stadion tersebut, jadi semua kita perbolehkan, tidak boleh kita memilih salah satu partai untuk deklarasi di stadion tersebut," beber dia.

Terakhir, pihaknya meminta ASN lebih bijak menghadapi situasi politik yang kian memanas. Temasuk terlibat dalam politik uang.

"Sejauh mana batas-batas kita supaya kita tidak terpancing dengan situasi dan iming-iming, tadi disampaikan di ikrar bahwa kita tidak boleh menerima uang apalagi terkait kontestasi politik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com