KOMPAS.com - Kota Surakarta yang lebih dikenal dengan sebutan Solo memiliki sederet sungai yang membelah kawasan kotanya.
Beberapa alur sungainya bahkan merekam sejarah kapal-kapal besar yang berlayar pada masa Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Mataram.
Baca juga: Wisata Perahu Susuri Kali Pepe, Atraksi Menarik di Grebeg Sudiro 2023
Sebelum jalan darat memadai, sungai-sungai di Kota Solo ini menjadi jalur distribusi berbagai komoditas dari hulu ke hilir maupun sebaliknya.
Bahkan beberapa daerah di tepi sungainya bahkan sempat menjadi bandar atau pelabuhan tempat kapal-kapal tersebut singgah dan melakukan transaksi dagang.
Baca juga: Jokowi Mengenang Masa Kecil di Bantaran Kali Anyar
Walaupun saat ini fungsinya telah jauh berubah, namun sungai-sungai di Kota Solo tetap menjadi salah satu elemen penting dalam lanskap kota.
Berikut adalah sederet sungai di Kota Surakarta lengkap dengan informasi menarik yang bisa Anda simak.
Baca juga: Bendungan Karangnongko Segera Dibangun, Mampu Atasi Banjir Sungai Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo adalah sungai terbesar dan terpanjang di Pulau Jawa yang juga menjadi ikon Kota Solo.
Aliran Sungai Bengawan Solo berhulu di Pegunungan Sewu di barat daya Surakarta, dan berakhir di Laut Jawa yang ada di utara Surabaya.
Sungai yang membentang sepanjang lebih dari 600 kilometer ini mengalirkan air dari daerah aliran sungai seluas kurang lebih 16.100 kilometer persegi.
Nama “Bengawan Solo” berasal dari dua kata, yaitu “Bengawan” dan “Solo”.
Kata yang “Bengawan”berasal dari dalam bahasa Jawa klasik yang artinya sungai besar. Sementara kata “Solo” berasal dari “Sala” yang merupakan nama sebuah desa di wilayah eks-Karesidenan Surakarta yang kemudian menjadi pusat kerajaan baru, yaitu Surakarta.
Sejarah mencatat peran Sungai Bengawan Solo dalam perekonomian wilayah ini, di mana sungai ini menjadi jalur yang cukup sibuk melayani kapal-kapal besar.
Bahkan dahulu sempat dibangun pelabuhan Beton di wilayah Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, yang menjadi lokasi hilir mudik kapal-kapal yang akan menuju Sragen dan Jawa Timur.
Hampir sama seperti Sungai Bengawan Solo, Kali Pepe juga pernah menjadi jalur transportasi air penting pada sekitar abad ke-16.
Kali Pepe yang merupakan salah satu anak sungai dari Sungai Bengawan Solo ini adalah jalur penting yang menjadi penghubung Bandar Beton, Semanggi dan Pasar Gede.