Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Kasus Dukun Palsu Bunuh Pegawai Honorer RSUD Karawang

Kompas.com - 11/11/2023, 16:58 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Dua tersangka dukun palsu pembunuh Fredy Abdul Halim (41), pegawai honorer RSUD Karawang ditangkap.

Awalnya jasad korban ditemukan di perkebunan pisang di Desa Kutamekar, kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat.

Setelah dilakukan penyelidikan, sejumlah fakta ditemukan dari tempat kejadian perkara (TKP) hingga akhirnya para pelaku ditangkap.

1. Ditemukan jejak ritual

Tidak jauh dari lokasi TKP ditemukan jejak ritual berupa sejumlah alat ritual.

Polisi juga menemukan motor Fredy di rumah Eno alias Abah alias S.

Setelah digeledah, polisi menemukan dan menangkap S.

Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Balik Pembunuhan Pegawai Honorer RSUD Karawang, Ayah Anak Jadi Tersangka

Kemudian usai melakukan pengembangan, polisi menangkap Asep alias K saat sedang tertidur di rumah kerabatnya.

"Kami tangkap tersangka pada Rabu (8/11/2023) Subuh. Sekitar 15 jam dari pelaporan. Keduanya kami bawa ke Mapolres Karawang," kata Prasetyo saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Jumat (10/11/2023).

2. Ayah dan anak dukun palsu

Prasetyo mengatakan, S dan K adalah ayah dan anak. K berperan membawa korban ke rumah S pada Sabtu (4/11/2023) sekitar pukul 17.00 WIB.

K juga berperan membuat kopi susu yang dicampur daun kecubung untuk diberikan kepada korban Fredy.

"S adalah dukun palsu yang menjanjikan bisa menggandakan uang Rp 5.000.000 menjadi Rp 1 miliar," ujar Prasetyo.

3. Janjikan gandakan uang Rp 1 miliar

Baca juga: Kronologi dan Motif Pembunuhan Pegawai Honorer RSUD Karawang oleh Dukun Palsu Pengganda Uang

Dukun palsu yang mengaku bisa menggandakan uang ini bekerja sama dengan anaknya Asep alias K.

Anaknya bertugas mencari dan membawa korban kepada S, salah satunya Fredy yang ditemuinya sekitar sebulan lalu.

Pada Sabtu (4/11/2023) sore, K mendampingi Fredy ke rumah S di Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang.

"Dia dijanjikan akan menggandakan uang Rp 5 juta jadi Rp 1 miliar," kata Prasetyo saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Jumat (10/11/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com