Tidak hanya itu, satu bulan terakhir Nurul mengungkap anaknya sering menyampaikan permohonan maaf.
"Dia bilang lagi; bu sepurane sing akeh, aku mesti ngerepoti ibu. Jadi dia itu dalam satu bulan ini, setiap kali WA saya selalu bilang; ibu Baik baik saja, aku minta maaf merepoti ibu, saya belum bisa membahagiakan ibu," terangnya.
Ucapan aneh dari sang anak itu tak hanya disampaikan saat berkomunikasi terakhir pada siang kemarin.
Namun, dalam kurun waktu sebulan, setiap berkomunikasi melalui sambungan telepon WA, sang anak mengatakan hal serupa.
"Firasat ada. Satu bulan sebelumnya, dia minta maaf terus. Terus bolak bolik WA itu saya ditelponi terus," katanya.
"Biasanya kalau di sekolah, saya gak bisa angkat karena kerjaan. Dia bilang mengiranya saya sedang marah (padahal sibuk urusan sekoah)," tambah wanita yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SMP swasta di Kalibokor, Gubeng, Surabaya itu.
FAH warga Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya pertama kali ditemukan tak bernyawa oleh suaminya, Sueb.
Baca juga: Menantu Danny Pomanto Jadi Salah Satu Calon Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud di Makassar
Kapolsek Purwodadi, AKP Pujianto mengatakan, sang suami histeris saat melihat istrinya tergeletak berlumuran darah.
"Suami korban saat itu baru pulang kerja, dan melihat rumahnya terkunci. Ia mengintip rumahnya dan melihat istrinya berlumuran darah," ungkap Pujianto, Rabu (1/11/2023).
Sueb memaksa masuk rumah. Terduga pelaku yang sedang duduk langsung lari ke luar rumah.
"Pelaku lari ke rumah tetangganya bernama B, untuk mengamankan diri dan bersembunyi di dalam kamar dengan dikunci dari dalam," jelasnya.
Warga yang mendengar teriakan Sueb mendatangi lokasi, dan kemudian korban dibawa ke Puskesmas Purwodadi.
Namun nyawa korban dan bayinya tidak tertolong saat dalam perjalanan.
Setelah mendapat laporan, kepolisian beserta anggota Koramil menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mendobrak pintu kamar tempat persembunyian terduga pelaku.
"Dengan bantuan warga pelaku berhasil diamankan di Polsek Purwodadi untuk menghindari amukan dari warga setempat," tuturnya.
Kasi Humas Polres Pasuruan, Ipda Bambang Sugeng Hariadi mengatakan kasus tersebut tengah didalami oleh jajaran Satreskrim Polres Pasuruan.
"Motifnya masih didalami jajaran Satreskrim Polres Pasuruan. Mohon waktu," terangnya melalui sambungan telepon, Rabu (1/11/2023).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Firasat Wanita Hamil 7 Bulan Sebelum Dibunuh Mertua, Fitri Ingin Beli Motor, Ibu: Jenazahnya Senyum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.