KOMPAS.com - ES (63), pemilik jembatan kaca The Geong, ditetapkan sebagai tersangka.
Berdasarkan penyelidikan polisi, wahana yang berada di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, itu tidak berizin.
Polisi juga menyebut, ES mendesain sendiri jembatan tersebut.
Berita lainnya, Gibran Rakabuming Raka angkat bicara soal isu yang menyebutkan bahwa ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), berpaling dari PDI-P.
Kabar berpalingnya Jokowi diungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto. Ia menyampaikan, partainya merasakan sedih mendalam karena ditinggal Jokowi.
Padahal, terangnya, Jokowi sudah diberikan dukungan akar rumput dan seluruh simpatisan PDI-P sejak menjadi Wali Kota Solo hingga menjabat sebagai Kepala Negara.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin (30/10/2023).
Insiden jembatan kaca pecah di Banyumas telah diselidiki polisi.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Banyumas Edy Suranta Sitepu mengatakan, jembatan kaca The Geong tidak berizin.
Ditambah lagi, pada jembatan setinggi 15 meter itu tidak terdapat standar operasional dan kajian standar keselamatan atau kelayakan.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan satu tersangka, yakni ES (63), pemilik jembatan kaca The Geong.
"Pengelola sudah kami tetapkan menjadi tersangka dan yang bersangkutan ditahan," ujarnya, Senin.
Baca selengkapnya: Pemilik Jembatan Kaca The Geong Banyumas Jadi Tersangka
Gibran Rakabuming Raka menanggapi pernyataan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut Presiden Jokowi berpaling dari PDI-P, meski sudah diberi privilege besar.
"Ya itu monggo saya kembalikan lagi ke Pak Hasto (Sekjen PDI-P)," ucapnya di Solo, Jateng, Senin.
Sebelumnya, Hasto menuturkan, partainya sedang bersedih dan terluka karena ditinggal Jokowi.
Menurut Hasto, banyak kader di akar rumput yang tak percaya kejadian ini.
“Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranata kebaikan dan Konstitusi,” ungkap Hasto dalam keterangan tertulis kepada awak media, Minggu (29/10/2023).
Baca selengkapnya: Tanggapan Gibran soal PDI-P Beri Privilege Besar ke Jokowi dan Keluarga tetapi Ditinggalkan