KULON PROGO, KOMPAS.com – Kebakaran kembali muncul di hutan pada Pedukuhan Selo Timur, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Api membesar di tengah cuaca berangin.
Puluhan orang, baik relawan, TNI-Polri dan BPBD Kulon Progo, turun tangan mengatasi kebakaran ini. Warga juga berdatangan membantu pemadaman api.
“Api terpantau muncul pada pukul 12.00 WIB. Kemudian, jam 13.00 WIB, tim dari warga, linmas, TNI Polri dan relawan naik memadamkan. Saat ini memang belum 100 persen padam,” kata Jogoboyo Kantor Kalurahan Hargorejo, Suharyoto, di ujung telepon, Rabu (25/10/2023).
Sisa kebakaran sembilan hari lalu diduga terkait kebakaran di kawasan Gunung Roto bagian tengah.
Baca juga: Lansia di Kulon Progo Curi Uang Milik Nenek 55 Tahun, Berawal Diberi Tumpangan Gratis
Saat itu, api merusak puluhan hektar lahan dan hutan, utamanya milik Dinas Kehutanan DIY. Hutan berisi kayu keras, daun kering dan pohon lapuk.
Kebakaran kali ini terjadi di bekas lokasi kebakaran yang sama. Diyakini, pohon yang dulu terbakar masih menyisakan bara hingga membakar ke akar-akar.
Api diperkirakan belum sepenuhnya padam. Bara dari kayu kembali menyala dan membesar karena tiupan angin.
“Tunggak pohon terbakar sampai ke akar dalam tanah. (Panjangnya) akar itu keluar lagi dan membakar daun kering. Belum padam sejak 9 hari lagi,” kata Suharyoto.
Dia mengatakan, api telah merembet ke Timur dan atas, sampai masuk wilayah Pedukuhan Kliripan.
“Kami belum menerima laporan berapa luasnya, tapi lebih dari satu hektar,” kata Suharyoto.
Relawan dan warga mencoba mengendalikan api dengan membuat sekat bakar.
Namun, api cepat sekali merambat. Setelah sempat mengecil, api kembali berkobar pukul 18.00 WIB.
BPBD Kulon Progo mengirimkan satu unit pemadam kebakaran untuk berjaga-jaga di lokasi kebakaran. Mobil damkar tidak mampu menjangkau lokasi.
Karenanya relawan memadamkan dengan cara menyemprot air pakai sprayer pertanian dengan cara gendong.
Baca juga: Pasca-kereta Anjlok di Kulon Progo, Perjalanan KA Mulai Normal
Warga dan relawan menggendong sprayer ukuran 17 liter itu naik bukit dengan kecuraman 50 derajat dan berjalan lebih 20 menit menuju lokasi.
Warga dan relawan membawa air dalam galon sebagai cadangan untuk sprayer.
“Ini cara mengatasi daerah sulit,” kata dia.
Kebakaran lahan di Gunung Roto bagian tengah semakin luas malam ini. Warga dan beberapa relawan masih terus mendatangi titik api untuk dipadamkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.