"Kita di dalam tenda baru dia datang langsung serang. Dia kasih tunjuk pistol, parang, panah. Dia kasih bunyi pistol baru kita lari," tuturnya.
Ia pun mengaku tidak sadar bahwa jari tangannya terluka. Marthen menduga ia sempat menahan sabetan parang yang diayunkan salah satu anggota KKB.
"Ini tidak tahu tangan kenapa, kita (saya) lari baru di tengah jalan lihat (jari) tangan sudah putus," ungkapnya.
Baca juga: KKB yang Tewaskan 7 Penambang di Yahukimo adalah Anak Buah Egianus
Marthen tidak mengetahui jumlah pasti KKB yang datang ke lokasi kerjanya, namun ia sempat melihat bahwa ada rombongan lain yang juga akan pergi ke tempat itu.
"Pelaku banyak, yang duluan lebih dari 10, yang di belakang banyak sekali," sebut Marthen.
Diberitakan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang para pekerja yang sedang membangun puskesmas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (19/10/2023).
Jumlah pekerja saat terjadi penyerangan sebanyak 22 orang. Satu pekerja ditemukan meninggal dunia.
"Benar, Kamis siang telah terjadi penyerangan terhadap para pekerja pembangunan Puskesmas Kepala Air. 19 orang berhasil selamat, dua pekerja terkena panah dan satu meninggal dunia," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani melalui keterangan tertulis, Kamis malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.