Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Isak, Pekerja Bangunan yang Sempat Dikepung KKB: Saya Lari Sekuat Tenaga

Kompas.com - 20/10/2023, 09:22 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Isak, pekerja bangunan Puskesmas Pintu Air di Kabupaten Puncak Papua Tengah menceritakan detik-detik menegangkan saat dirinya lolos dari kepungan Kelompok Kriminal Bersenjata pada Kamis (19/10/2023).

Dalam serangan tersebut, rekan Isak yang bernama Oto meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan dua kawannya yang lain mengalami luka akibat anak panah dan parang.

Baca juga: KKB Serang Pekerja Pembangunan Puskesmas di Puncak, 1 Tewas dan 2 Terluka

Didatangi sekelompok orang

Menurutnya, KKB datang saat 22 orang pekerja pembangunan Puskesmas Pintu Air sedang berkumpul sembari meminum kopi, Kamis (19/20/2023).

Isak melihat dari kejauhan ada sekelompok orang berjalan menuju ke lokasi para pekerja.

"Kita sudah lihat dari arah barat, sudah gerombolan datang. Pas kita sudah lihat, kita semua kumpul di pondok ditutup terpal, kami kira mau datang minum kopi juga atau bagaimana kah," ujar Isak, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: KKB yang Tewaskan 7 Penambang di Yahukimo adalah Anak Buah Egianus

Namun saat diamati lebih detail, mereka ternyata membawa senjata api dan benda tajam. Barulah para pekerja itu sadar bahwa yang mendatangi mereka adalah KKB.

Saat tiba di lokasi pembangunan, KKB yang berjumlah sekitar 10 orang itu langsung mengelilingi para pekerja sembari menodongkan senjata.

Menurut Isak, KKB sempat meminta penduduk setempat yang ada bersama para pekerja untuk keluar dari tenda sebelum insiden penyerangan.

"Kita baru lihat, mukanya hitam semua. Mereka tidak bicara, cuma masyarakat saja yang ada di tempat kami yang disuruh keluar," kata dia.

Baca juga: Satgas Operasi Damai Cartenz Evakuasi 9 Orang yang Melarikan Diri Saat KKB Serang Yahukimo

Lari sekuat tenaga

Isak menyebutkan, salah satu anggota KKB berusaha menembak para pekerja menggunakan pistol. Pada percobaan pertama, senjata itu gagal meletus.

"Pas (KKB) sudah datang, ternyata kita sudah dikelilingi, sudah siap memanah baru tembak lagi. Teman satu tidak kena tembak karena senjata tidak bisa bunyi, ditembak ke arah langit (atas) baru bunyi, kami semua berhamburan," tuturnya.

Isak pun kemudian berlari sekuat tenaganya.

Setelah itu, ia mengaku tidak tahu lagi kondisi di lokasi kejadian dan bagaimana nasib para temannya karena dia terus berlari hingga sampai di Pos Kotis.

"Saya lari saja sekuat tenaga, dikejar tapi tidak bisa dapat. Saya tidak tahu juga bagaimana korban meninggal karena saya cuma lari tidak pernah nengok ke belakang," kata Isak.

Jari tangan terluka

Sementara pekerja lainnya bernama Marthen mengaku dirinya sangat panik saat KKB mulai melepaskan tembakan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com