Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petaka di Pertambangan Yahukimo, 7 Orang Tewas Ditembak KKB

Kompas.com - 19/10/2023, 17:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Petaka terjadi di pertambangan ilegal di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Senin (16/10/2023).

Tujuh orang tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Hingga kini, aparat keamanan telah mengevakuasi 52 orang diduga pendulang emas, dengan rincian 45 orang selamat dan 7 meninggal.

"Kami masih akan terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Kapolda Sebut KKB Serang Wilayah Pertambangan di Yahukimo, 5 Orang Diduga Jadi Korban

Dari jumlah tersebut, 25 di antaranya dievakuasi pada Rabu malam. Korban selamat ditemukan di lokasi terpisah-pisah.

Malam sebelumnya, Selasa (17/10/2023), Satgas Damai Cartenz 2023 menurunkan 41 personel untuk mengevakuasi sejumlah orang yang melarikan diri.

"Satu orang warga sipil mengamankan diri ke Pos Pam Brimob Kali Kolof dan delapan orang warga sipil lainnya di Pos Bravo Brimob Kompi 3 Yon D Kali Kolof," ucap Faizal, Rabu.

Baca juga: 7 Penambang Tewas Diserang KKB di Yahukimo


Evakuasi korban berlangsung sejak Selasa siang. Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), personel keamanan sempat terlibat kontak senjata dengan KKB.

"Setibanya di TKP, mendapat gangguan tembakan dan terjadi kontak tembak selama 1 jam 30 menit," ungkap Faizal, Selasa.

Dalam evakuasi tersebut, petugas menemukan sebelas orang yang selamat dan tujuh meninggal.

Baca juga: Satgas Operasi Damai Cartenz Evakuasi 9 Orang yang Melarikan Diri Saat KKB Serang Yahukimo

 

KKB tembak penambang di Distrik Seradala, Yahukimo

Ilustrasi penembakan. KKB menyerang penambang di Yahukimo, sebanyak 7 orang tewas, Senin (16/10/2023).Shutterstock Ilustrasi penembakan. KKB menyerang penambang di Yahukimo, sebanyak 7 orang tewas, Senin (16/10/2023).

Informasi adanya kejadian tersebut mulanya didapat dari dua orang yang melapor ke petugas keamanan pada Senin. Dua orang itu mengaku berhasil melarikan diri dari serangan KKB.

Faizal mengatakan, penembakan tersebut dilakukan oleh anak buah Egianus Kogoya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan, upaya evakuasi masih dilakukan.

Baca juga: Satgas Kembali Evakuasi 25 Penambang yang Selamat dari Serangan KKB di Yahukimo

Saat ini, aparat masih mencari pendulang emas yang melarikan diri dari penyerangan tersebut.

Menurut Fakhiri, pihaknya sudah memerintahkan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Yahukimo untuk bertemu dengan tokoh masyarakat. 

"Kami berharap, untuk sementara waktu kegiatan mendulang emas dihentikan agar tidak ada lagi korban jiwa," tuturnya, Kamis (19/10/2023), dikutip dari Antara.

Baca juga: KKB yang Tewaskan 7 Penambang di Yahukimo adalah Anak Buah Egianus

Sumber: Kompas.com (Penulis: Dhias Suwandi | Editor: Andi Hartik, Aloysius Gonsaga AE, Pythag Kurniati), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com