KOMPAS.com - Candi Borobudur merupakan Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO yang terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Candi Borobudur dibangun sekitar abad ke-8 dan ke-9 Masehi pada masa Dinasti Syailendra oleh para penganut Buddha aliran Mahayana.
Baca juga: Sejarah Candi Borobudur: Pembangunan, Penemuan, hingga Diakui UNESCO
Dalam filsafat agama Buddha, Candi Borobudur yang berbahan dasar batuan andesit ini merupakan tiruan alam semesta.
Hal ini terlihat dari bangunan Candi Borobudur yang berbentuk mandala dengan arsitektur punden berundak yang semakin ke atas semakin mengecil.
Baca juga: 5 Wisata Candi di Sekitar Candi Borobudur, Ada Candi Mendut hingga Candi Embung
Gaya mandala pada Candi Borobudur mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha.
Hampir setiap bagian Candi Borobudur memiliki maknanya sendiri. Dirangkum dari laman Kemendikbud, berikut adalah bagian-bagian Candi Borobudur dan penjelasannya.
Baca juga: Tingkatan Candi Borobudur: Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu
Candi Borobudur terdiri dari 10 lantai dengan setiap tingkatan yang disebut dengan Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.
Setiap tingkatannya menggambarkan kosmologi Buddha, tentang hubungan ruang dan waktu dan alam semesta.
Kamadhatu adalah tingkatan paling bawah dari kosmologi Buddha yang terdapat di lantai 2 pada bagian kaki Candi Borobudur atau setingkat di atas undag.
Dalam kosmologi Buddha, Kamadhatu melambangkan alam bawah yang menggambarkan perilaku manusia yang masih terikat oleh nafsu duniawi.
Secara sederhana, Kamadhatu adalah simbol alam dunia manusia yang terlihat saat ini.
Rupadhatu adalah bagian tengah dari kosmologi Buddha yang terdapat di lantai 3 hingga lantai 7 pada bagian tubuh Candi Borobudur.
Dalam kosmologi Buddha, Rupadhatu melambangkan alam antara, dimana manusia sudah mulai meninggalkan keinginan duniawi, namun masih terikat oleh dunia nyata.
Arupadhatu adalah bagian puncak dari kosmologi Buddha yang terdapat di lantai 8 hingga lantai 10 pada bagian atas Candi Borobudur.
Dalam kosmologi Buddha, Arupadhatu menjadi simbol alam atas, tempat tertinggi yang dihuni oleh para dewa.