Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Asal-muasal Senjata KKB | Tanggapan Jokowi soal Penangkapan SYL

Kompas.com - 15/10/2023, 06:06 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Senjata api dan amunisi yang dimiliki kelompok kriminal bersenjata (KKB) disebut dirampas dari anggota TNI-Polri usai terjadi kontak tembak.

Hal ini disampaikan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan.

Selain rampasan, senjata KKB juga diduga diperoleh dari jalur Papua Nugini.

Berita lainnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal penangkapan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Untuk diketahui, KPK menangkap SYL di salah satu apartemen di Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023) malam.

Saat ini, SYL bersama dua anak buahnya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Sabtu (14/10/2023).

1. Senjata KKB hasil rampasan


Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyebutkan, senjata api yang dipunyai KKB sebagian besar merupakan rampasan dari personel TNI-Polri.

"Memang benar senjata dan amunisi yang dimiliki KKB sebagian besar milik TNI dan Polri yang diperoleh ketika terjadi kontak tembak dengan KKB," ujarnya, Jumat (13/10/2023).

Izak mengatakan, KKB merampas senjata api milik personel TNI dan Polri ketika terjadi kontak tembak di sejumlah titik, terutama di wilayah pegunungan yang meliputi Provinsi Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

Di samping itu, ada juga senjata api yang diduga diselundupkan dari Papua Nugini.

"Kemungkinan ada satu atau dua pucuk senjata api yang masuk dari PNG (Papua Nugini), namun jumlahnya terbatas dan lebih banyak diperoleh saat kontak tembak dengan TNI-Polri," ucapnya.

Baca selengkapnya: Pangdam: Senjata yang Dimiliki KKB Sebagian Besar Rampasan dari TNI dan Polri

2. Jokowi soal kasus SYL: kita harus hormati proses hukum

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan panen raya di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jumat (13/10/2023). Tribun Cirebon/ Handhika Rahman Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan panen raya di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jumat (13/10/2023).

Presiden Jokowi memberikan tanggapan soal ditangkapnya mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo oleh KPK.

"Kita harus hormati proses hukum yang ada, baik di KPK, kepolisian, dan kejaksaan," ungkapnya selepas mengikuti panen raya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat.

Menurut Jokowi, KPK pasti memiliki alasan kuat untuk mempercepat penangkapan terhadap SYL.

"Kita hormatilah proses hukum di KPK," tuturnya.

Satu hari usai ditetapkan tersangka, SYL ditangkap KPK di salah satu apartemen di Jakarta Selatan, Kamis malam.

Baca selengkapnya: SYL Ditangkap KPK, Jokowi: Kita Hormati Proses Hukum

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kebakaran Pasar Karangkobar Banjarnegara, Pedagang Akan Direlokasi, Kerugian Capai Rp 45,7 Miliar

Kebakaran Pasar Karangkobar Banjarnegara, Pedagang Akan Direlokasi, Kerugian Capai Rp 45,7 Miliar

Regional
Sekelompok Pelajar Serang SMAN 8 Jambi, 1 Pelajar Ditangkap Polisi

Sekelompok Pelajar Serang SMAN 8 Jambi, 1 Pelajar Ditangkap Polisi

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan, Anak Bupati Solok Selatan Mangkir Lagi

Dugaan Korupsi Lahan Hutan, Anak Bupati Solok Selatan Mangkir Lagi

Regional
Nama-nama Baru Bermunculan di Bursa Pilkada Salatiga, Salah Satunya Anak Mantan Wakil Wali Kota

Nama-nama Baru Bermunculan di Bursa Pilkada Salatiga, Salah Satunya Anak Mantan Wakil Wali Kota

Regional
Setelah 5 Hari Perjalanan, Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur

Setelah 5 Hari Perjalanan, Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur

Regional
Kisah Nelayan Semarang, Cuaca Ekstrem Sempat Bikin Ragu Bisa Pergi Haji Tahun Ini

Kisah Nelayan Semarang, Cuaca Ekstrem Sempat Bikin Ragu Bisa Pergi Haji Tahun Ini

Regional
Polisi Periksa Pasangan Nikah Sesama Jenis di Halmahera Selatan

Polisi Periksa Pasangan Nikah Sesama Jenis di Halmahera Selatan

Regional
Menantu di Banyuasin Pembacok Mertua Ternyata Sering KDRT Istri

Menantu di Banyuasin Pembacok Mertua Ternyata Sering KDRT Istri

Regional
Pemkot Bandar Lampung Mulai Pembangunan Chinatown

Pemkot Bandar Lampung Mulai Pembangunan Chinatown

Regional
Baru Dikubur Sehari, Makam Mahasiswi Kedokteran UMY Dirusak secara Misterius

Baru Dikubur Sehari, Makam Mahasiswi Kedokteran UMY Dirusak secara Misterius

Regional
Jokowi dan Puan Saling Lempar Senyum di 'Gala Dinner' WWF, Gibran: Semua Baik-baik Saja

Jokowi dan Puan Saling Lempar Senyum di "Gala Dinner" WWF, Gibran: Semua Baik-baik Saja

Regional
Aksi di Laut, Nelayan Sembulang Tolak Relokasi untuk Rempang Eco-City

Aksi di Laut, Nelayan Sembulang Tolak Relokasi untuk Rempang Eco-City

Regional
Sakit Hati Dipecat, Mantan Pekerja Bakar Wanita Pemilik Rumah Makan di Medan

Sakit Hati Dipecat, Mantan Pekerja Bakar Wanita Pemilik Rumah Makan di Medan

Regional
Pilkada Jateng, Gibran Harap Para Cagub Sering Bertemu Warga

Pilkada Jateng, Gibran Harap Para Cagub Sering Bertemu Warga

Regional
Pengantin Wanita yang Ternyata Laki-laki di Halmahera Selatan Dilaporkan ke Polisi

Pengantin Wanita yang Ternyata Laki-laki di Halmahera Selatan Dilaporkan ke Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com