KOMPAS.com - Terdakwa kasus suap dan gratifikasi, Ricky Ham Pagawak, menyebut nama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri dalam sidang yang dijalaninya.
Mantan bupati Memberamo Tengah itu mengaku mentransfer uang kepada Fakhiri melalui nomor rekening istri pengusaha Simon Pampang, Eishter Bungin.
Ricky pun mempertanyakan sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak pernah memeriksa jenderal polisi berpangkat bintang dua tersebut.
Berita lainnya, kebakaran melanda gudang alat pesta di Jalan Kavling Pemda Cingised, Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/10/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Saksi peristiwa itu mulanya mendengar bunyi letupan di belakang gudang, lalu terlihat asap dan api.
Kebakaran tersebut akhirnya berhasil ditangani oleh tim damkar sekitar pukul 18.20 WIB.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (13/10/2023).
Ricky Ham Pagawak, terdakwa kasus suap dan gratifikasi, mengaku pernah mentransfer uang puluhan juta rupiah kepada Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri.
Maka, Ricky pun mempertanyakan sikap KPK yang tak pernah memeriksa Fakhiri.
"Ada ribuan orang saya bantu, ribuan orang. Salah satu contoh kasus adalah Kapolda Papua (Irjen Mathius D. Fakhiri) saya bantu Rp 50 juta melalui rekening Eishter Bungin," ujarnya di sela-sela sidang pemeriksaan saksi di Ruang Haripin Tumpa PN Tipikor Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Ia pun menyinggung lembaga anti rasuah itu, kenapa tidak pernah memanggil dan menghadirkan Fakhiri sebagai saksi dalam kasus yang menjeratnya.
"Tidak pernah KPK periksa, panggil dan juga hadirkan beliau (Irjen Mathius D. Fakhiri) di sini (pengadilan), jadi KPK ini kerjanya hanya untuk satu partai politik, jadi terima kasih," ucapnya.
Baca selengkapnya: Ricky Ham Pagawak Pertanyakan Sikap KPK yang Tak Pernah Periksa Kapolda Papua, padahal Ikut Terima Transferan
Kebakaran gudang alat pesta di Jalan Kavling Pemda Cingised, Arcamanik, Kota Bandung, menghanguskan bangunan seluas 420 meter persegi.
Selain itu, kejadian tersebut juga menimbulkan kerugian mencapai Rp 300 juta.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelamatan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Jhon Erwin mengatakan, kebakaran diduga bermula dari belakang gedung, yang mana terdengar letupan, lalu menimbulkan asap dan api.
"Saksi mendengar ada letupan di bagian belakang gudang, kemudian melihat adanya asap dan api yang terlihat di bagian gudang," ungkapnya, Kamis.
Untuk menangani kebakaran ini, tim damkar menerjunkan 15 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Baca selengkapnya: Gudang Alat Pesta di Bandung Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah