Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Polisi di Gorontalo Diduga Memeras Jutaan Rupiah ke Seorang Wanita Desa

Kompas.com - 12/10/2023, 12:37 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Seorang wanita warga Desa Binajaya, Kecamatan Tolangohula, bernama Asni diduga menjadi korban pemerasan oknum Kepolisian Sektor (Polsek) Tolangohula Kabupaten Gorontalo.

Wanita yang bekerja sebagai petani ini beberapa kali dimintai uang jutaan rupiah, telepon seluler, dan rokok kepada oknum polisi tersebut agar kasus yang dilaporkannya dapat diproses di Polsek Tolangohula.

Pemerasan ini berasal dari laporan Asni ke Polsek Tolangohula atas kasus pengancaman oleh dua orang pria, Frengki dan Iki kepada suami Asni yang bernama Risman. Risman berselisih paham dengan Frengki dan Iki hingga ia mendapat ancaman.

Baca juga: Oknum Polisi di Jombang Diduga Rampas Pikap Warga, Kini Diperiksa Propam

Menurut penuturan Asni, kedua orang ini sempat mendatangi rumahnya namun tidak berhasil melukai suaminya.

Tetapi mereka mengeluarkan kata-kata ancaman penganiayaan jika bertemu Risman di luar. Ancaman ini membuat pasangan Risman-Asni ini ketakutan, mereka merasa keselamatannya tidak terjamin.

Merasa terancam, Asni kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Tolangohula.

“Saat menghadap Pak KI di kantor Polsek, ia bilang kalau ingin pelaku pengancaman ditangkap, kami harus menyetor uang Rp 1 juta,” kata Asni, Rabu (12/10/2023).

Akhirnya Asni pun mengeluarkan uang Rp 1 juta kepada KI yang diketahui menjabat Kepala Unit Reserse dan Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Tolangohula berpangkat Aiptu .

Permintaan uang oleh Kanit Reskrim tidak serta merta membuat laporan Asni diproses. Sepekan kemudian, Asni diminta lagi oleh KI untuk menemuinya di sebuah perumahan di daerah Isimu, Kecamatan Tibawa untuk menyerahkan uang Rp 2 juta.

Baca juga: Pengendara Roda Dua Tabrakan dengan Mobil Oknum Polisi di Luwu Timur, Salah Satu Korban Kakinya Diamputasi

Perintah KI ini tidak bisa Asni tolak, diduga seorang staf Linmas yang Bernama Ka Ensi sudah disiapkan untuk membawa Asni ke Tibawa, jarak yang lumayan jauh bagi seorang Asni yang bekerja sebagai petani. Asni pun dibonceng staf Linmas ke rumah yang ditentukan oleh KI.

Di rumah inilah Asni mengalami pemerasan kedua kali, sebelumnya saat di kantor Polsek ia dimintai uang tunai Rp 1 juta. Di rumah di Tibawa ini kembali Asni diminta Rp 2 juta agar kasus dilaporkannya ini bisa diproses Polsek.

“Saya dijemput anggota Linmas untuk berangkat ke Isimu, kata Komandan kalau mau melanjutkan laporan polisi ini harus setor uang Rp 2 juta,” ujar Asni.

Asni menceritakan permintaan uang Rp 2 juta ini ternyata yang Rp 1,5 juta untuk KI dan Rp 500.000 untuk seseorang bernama Burhan. Asni menduga Burhan ini adalah seorang polisi juga.

Belum puas dengan uang Rp 2 juta, Burhan ini juga meminta telepon genggam milik Asni. Burhan menganggap telepon milik Asni ini harus diserahkan ke dia karena sebelumnya digunakan untuk merekam pengancaman Risman oleh Frengki dan Iki.

“Pak Burhan meminta saya punya HP, dia hapus file video lalu dia ambil uang. Lalu Pak Burhan bilang pengacara di Manado dan juru bahasa di Gorontalo membutuhkan biaya uang puluhan juta,” ujar Asni.

Baca juga: Oknum Polisi di Grobogan Aniaya 2 Pemuda, Pelaku Diduga Marah gara-gara Suara Knalpot

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Pegi, Sang Ibu: Jika Tidak Melakukan, Jangan Katakan Iya, meski Wajahmu Sampai Bonyok

Kunjungi Pegi, Sang Ibu: Jika Tidak Melakukan, Jangan Katakan Iya, meski Wajahmu Sampai Bonyok

Regional
Jelang Penutupan, 21 Orang Daftar Bakal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P

Jelang Penutupan, 21 Orang Daftar Bakal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo lewat PDI-P

Regional
Pemancing Asal Sekotong yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

Pemancing Asal Sekotong yang Tenggelam Ditemukan Meninggal

Regional
Tawuran Pelajar SMP Antarkabupaten Purbalingga-Banyumas Dicegah, Sajam Diamankan

Tawuran Pelajar SMP Antarkabupaten Purbalingga-Banyumas Dicegah, Sajam Diamankan

Regional
Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Masuk Rumah Warga, Bersembunyi di Tumpukan Kayu

Regional
Remas Payudara Guru, Kepala SD di NTT Dilaporkan ke Polisi

Remas Payudara Guru, Kepala SD di NTT Dilaporkan ke Polisi

Regional
Putus Cinta dan Gagal Nikah, Pria di Kampar Akhiri Hidupnya

Putus Cinta dan Gagal Nikah, Pria di Kampar Akhiri Hidupnya

Regional
Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Kader Gerindra Banyumas Rachmat Imanda Pastikan Daftar Bakal Calon Bupati

Regional
Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Perjuangan Anggota Bawaslu Manokwari Selatan, Jalan Kaki 18 Km dari Distrik Terpencil karena Longsor

Regional
Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Zet Tadung Allo Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi NTT

Regional
Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Kisah Bripda Lince Huby, Perempuan Papua yang Wujudkan Cita-cita Jadi Polwan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 24 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Dampak 'Study Tour' Dilarang di Jateng, Sewa Transportasi Dibatalkan dan Kunjungan Wisata Turun

Dampak "Study Tour" Dilarang di Jateng, Sewa Transportasi Dibatalkan dan Kunjungan Wisata Turun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com