Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban Calo, Ratusan Rumah Korban Gempa Cianjur Pembangunannya Mangkrak

Kompas.com - 12/10/2023, 08:15 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com– Pembangunan rumah warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terbengkalai. Jumlahnya mencapai ratusan unit.

Mangkraknya progres pengerjaan, baik secara mandiri maupun oleh pihak ketiga itu disebabkan berbagai faktor.

“Faktor bisa dari warganya sendiri yang terbujuk calo. Calo ini banyak bertebaran di lapangan, oknum-oknum ini," kata Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanganan Gempa Cianjur, Kolonel Inf Heri Rustanto kepada Kompas.com, Rabu (11/10/2023).

“Selain itu, juga akibat ulah petugas di internal aplikator dan kontraktor di lapangan,” sambung dia.

Baca juga: Pembangunan Rumah Mangkrak, Korban Gempa Cianjur Tuntut Kontraktor Amanah

Karena itu, Heri telah memanggil sejumlah aplikator yang ditenggarai meninggalkan pengerjaan guna diminta keterangan dan pertanggungjawaban.

Sejauh ini, beberapa bangunan rumah warga yang sempat mangkrak telah diteruskan pengerjaannya.

“Seperti yang di Talaga itu ada 27 unit, Nyalindung dua rumah, dan beberapa lainnya on progress, seperti di Sarampad, dan Cibulakan,” kata dia.

Heri berpendapat, berbagai faktor tersebut tidak terlepas dari adanya kesalahan teknis di awal terkait verifikasi data penerima bantuan stimulan bagi korban bencana ini.

“Makanya persoalan-persoalan di tahap ketiga ini sedang diperbaiki, kita validasi ulang datanya sebelum kita masuk ke (pencairan) tahap keempat,” ujar Heri.

Baca juga: Detik-detik Petani di Cianjur Tewas Terbakar Saat Padamkan Kebakaran Lahan

Heri mengingatkan para pihak yang terkait dengan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa Cianjur ini agar senantiasa mengacu pada aturan yang ada.

Tindak kecurangan maupun upaya-upaya perkeliruan akan dihadapkan pada proses hukum dan ancaman pidana.

"Kita sudah kantongi beberapa pihak yang bermasalah. Sudah kita dipanggil, berita acaranya juga ada, tinggal ditindaklanjuti ke proses hukum," tandasnya.

 

Sebelumnya, sejumlah warga terdampak gempa bumi Cianjur, Jawa Barat meradang karena pembangunan rumah mereka tak kunjung selesai.

Akibatnya, hampir setahun selepas gempa, para penyintas ini belum bisa kembali ke rumah dan terpaksa menumpang tinggal di rumah kerabat maupun tetangga.

Kondisi ini seperti yang dialami delapan kepala keluarga di Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur.

Baca juga: Tenda Pengungsian Banjir, Uang Rp 65 Juta Milik Korban Gempa Cianjur Hanyut dan Hilang

Pembangunan rumah mereka yang dikerjakan pihak aplikator atau kontraktor itu mangkrak sejak Juli lalu.

Akibatnya, kondisi bangunan terbengkalai, pembangunan baru sampai pemancangan tiang rangka, bahkan ada yang baru sebatas pondasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com