CIANJUR, KOMPAS.com– Pembangunan rumah warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terbengkalai. Jumlahnya mencapai ratusan unit.
Mangkraknya progres pengerjaan, baik secara mandiri maupun oleh pihak ketiga itu disebabkan berbagai faktor.
“Faktor bisa dari warganya sendiri yang terbujuk calo. Calo ini banyak bertebaran di lapangan, oknum-oknum ini," kata Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Penanganan Gempa Cianjur, Kolonel Inf Heri Rustanto kepada Kompas.com, Rabu (11/10/2023).
“Selain itu, juga akibat ulah petugas di internal aplikator dan kontraktor di lapangan,” sambung dia.
Baca juga: Pembangunan Rumah Mangkrak, Korban Gempa Cianjur Tuntut Kontraktor Amanah
Karena itu, Heri telah memanggil sejumlah aplikator yang ditenggarai meninggalkan pengerjaan guna diminta keterangan dan pertanggungjawaban.
Sejauh ini, beberapa bangunan rumah warga yang sempat mangkrak telah diteruskan pengerjaannya.
“Seperti yang di Talaga itu ada 27 unit, Nyalindung dua rumah, dan beberapa lainnya on progress, seperti di Sarampad, dan Cibulakan,” kata dia.
Heri berpendapat, berbagai faktor tersebut tidak terlepas dari adanya kesalahan teknis di awal terkait verifikasi data penerima bantuan stimulan bagi korban bencana ini.
“Makanya persoalan-persoalan di tahap ketiga ini sedang diperbaiki, kita validasi ulang datanya sebelum kita masuk ke (pencairan) tahap keempat,” ujar Heri.
Baca juga: Detik-detik Petani di Cianjur Tewas Terbakar Saat Padamkan Kebakaran Lahan
Heri mengingatkan para pihak yang terkait dengan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa Cianjur ini agar senantiasa mengacu pada aturan yang ada.
Tindak kecurangan maupun upaya-upaya perkeliruan akan dihadapkan pada proses hukum dan ancaman pidana.
"Kita sudah kantongi beberapa pihak yang bermasalah. Sudah kita dipanggil, berita acaranya juga ada, tinggal ditindaklanjuti ke proses hukum," tandasnya.
Sebelumnya, sejumlah warga terdampak gempa bumi Cianjur, Jawa Barat meradang karena pembangunan rumah mereka tak kunjung selesai.
Akibatnya, hampir setahun selepas gempa, para penyintas ini belum bisa kembali ke rumah dan terpaksa menumpang tinggal di rumah kerabat maupun tetangga.
Kondisi ini seperti yang dialami delapan kepala keluarga di Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur.
Baca juga: Tenda Pengungsian Banjir, Uang Rp 65 Juta Milik Korban Gempa Cianjur Hanyut dan Hilang
Pembangunan rumah mereka yang dikerjakan pihak aplikator atau kontraktor itu mangkrak sejak Juli lalu.
Akibatnya, kondisi bangunan terbengkalai, pembangunan baru sampai pemancangan tiang rangka, bahkan ada yang baru sebatas pondasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.