Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Sebut Rata-rata Lama Sekolah di Pemalang 6,5 Tahun Atau SMP Semester 1, IPM Rendah

Kompas.com - 10/10/2023, 14:02 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menyinggung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) rendah di Kabupaten Pemalang menjadi salah satu tugas utama untuk Bupati Mansur Hidayat yang baru dilantik.

Bupati Pemalang itu menyebut IPM rendah di daerahnya karena rata-rata lama pendidikan yang ditempuh oleh anak di Pemalang masih 6,5 tahun saja.

“Pendidikan di Kabupaten Pemalang menurut BPS itu masih rendah. Lama pendidikannya itu masih sekitar 6,5 tahun. Itu sampai SMP semester satu,” tutur Mansur usai dilantik Pj Nana di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Gantikan Mukti Agung Wibowo yang Tersandung Korupsi, Mansur Hidayat Dilantik Jadi Bupati Pemalang

Sebelumnya dalam pidato sambutan Nana mengatakan IPM Kabupaten Pemalang masih berada di angka 67,19 saja. Indeks tersebut masih di bawah rata-rata IPM Jateng 2022, yakni di angka 72,79.

Selain faktor pendidikan, Mansur juga menyebut hal ini juga dipicu masalah kesehatan. Termasuk di antaranya prevalensi stunting di daerahnya.

“Memang IPM ini salah satunya pemicunya atau salah satu indikatornya itu pendidikan dan kesehatan,” tambahnya.

Untuk mendorong kenaikan IPM tersebut, Mansur berencana menggerakkan anak buahnya untuk mengurangi jumlah anak tidak sekolah (ATS).

Utamanya dengan melanjutkan gerakan “Njoh Sekolah Maning” atau gerakan untuk melanjutkan sekolah wajib hingga bangku SMA/SMK.

“Sehingga kita ATS di Pemalang harus berkurang, kita akan galakkan pada seluruh insan Pemalang khususnya para ASN, para kader PKK untuk melihat apakah masih ada anak-anak yang tidak sekolah. Itu kita gerakan "Njoh Sekolah Maning" sehingaa tidak ada anak yang tidak sekolah. Semoga IPM-nya akan semakin baik,” bebernya.

Lebih lanjut, pihaknya berencana melakukan penataan birokrasi dan mengisi sejumlah kekosongan. Sehingga pihaknya dapat bergerak cepat melakukan Langkah strategis dalam bidang infrasturktur, stunting, dan ATS.

Sementara buntut kasus Mantan Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo yang dicopot akibat tersandung kasus korupsi, Mansur berjanji untuk menjalankan pemerintah secara terbuka dan akuntabel.

“Integritas itu memang yang harus dilakukan dan sudah saya lakukan, pada saat sesi pilihan sekda, kita lakukan dengan terbuka akuntabel dan semua boleh mendaftar.  Tidak ada kongkalingkong di situ. Saya ingin menunjukkan bahwa inilah modal jabatan by sistem yang kita lakukan dengan seleksi terbuka,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com