Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNNK Ungkap Peredaran Pil Ekstasi Jenis Baru di Banyumas, Ada Motif Kepala Singa

Kompas.com - 10/10/2023, 12:11 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas, Jawa Tengah, mengungkap peredaran narkotika jenis baru.

Narkotika yang baru kali pertama ditemukan di Banyumas ini berupa 13 pil ekstasi yang mengandung senyawa sintetis Epilon atau N-Etilpentilon.

Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Jateng, Kombes M Arief Dimjati mengungkapkan, narkotika jenis baru ini tidak dapat dideteksi dengan cara biasa.

"Pil ini merupakan narkotika jenis baru yang tidak dapat dideteksi dengan cara biasa. Setelah dilakukan uji laboratorium, pil tersebut mengandung senyawa Epilon atau N-Etilpentilon," ungkap Arief, saat ungkap kasus di Kantor BNNK Banyumas, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Jembatan Gantung Sidabowa Banyumas Nyaris Putus, Warga Harus Memutar 7 Km

Arief menuturkan, peredaran narkotika jenis baru ini terungkap setelah petugas mengamankan seorang pria berinisial AM (33) di Desa Banteran, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Senin (2/10/2023).

Dari tangan AM, petugas mengamankan satu paket klip plastik bening yang berisi 13 butir pil.

Pil tersebut berwarna biru dengan motif cetakan kepala singa dan tulisan Kenzo di sisi sebaliknya.

Kepada petugas, AM mengaku mendapatkan barang tersebut dari seseorang yang kini masih buron. Pil tersebut akan dijual dengan harga Rp 400.000-500.000 per butir.

Atas perbuatannya, AM dijerat Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) subsider Pasal 112 Ayat (2) Jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun.

Baca juga: Sejarah Pendopo Si Panji Banyumas, Pernah Dipindahkan Tanpa Melewati Sungai Serayu

Untuk diketahui, Epilon merupakan narkotika golongan 1 yang tidak boleh diedarkan.

Epilon ini bekerja dengan cara menstimulasi sistem saraf pusat.

Efek yang ditimbulkan hampir sama dengan ekstasi, yaitu memunculkan rasa senang berlebihan, menurunkan nafsu makan dan memicu depresi.

Epilon ini lebih cepat reaksinya dibandingkan ekstasi jenis lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com