Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Malaysia Tidak Pernah Mati Lampu, Kami Gelap Gulita"

Kompas.com - 09/10/2023, 14:50 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah warga Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, mendatangi gedung DPRD Nunukan, mengeluhkan kondisi kelistrikan PLN yang terus saja byar pet selama dua bulan terakhir, Senin (9/10/2023).

Warga serta para pemuda yang mewakili masyarakat perbatasan RI–Malaysia ini mempertanyakan kondisi byar pet yang mereka alami dan meminta jawaban sampai kapan kondisi tersebut berlangsung.

‘’Di Sebatik kami ini seakan diejek Malaysia. Mereka tidak pernah kami dengar mati lampu, sedangkan kita, terus dan selalu gelap gulita. Mana itu yang katanya memprioritaskan pembangunan dari pinggiran,’’ujar Muhammad Asnawi, salah seorang warga.

Baca juga: Listrik Sering Byar Pet, Proses Verifikasi Administrasi Bacaleg di Nunukan Terganggu

Asnawi menegaskan, wilayah perbatasan, bagaimanapun merupakan cerminan kondisi Indonesia.

Namun alangkah anehnya, jika tempat yang menjadi cerminan negara, justru belum menikmati listrik kendati kemerdekaan diproklamasikan 78 tahun lalu.

‘’Tolong sampaikan ke Erick Tohir, jangan hanya bicara prihatin saat ada kasus anjing dibuang ke mulut buaya yang sempat membuat Nunukan viral kemarin. Tapi kondisi warga perbatasan khususnya masalah penerangan, tidak membuatnya prihatin,’’imbuhnya.

Baca juga: Listrik 9 Desa di Aceh Byar Pet Selama 4 Hari, Begini Penjelasan PLN

Apa yang disuarakan Asnawi, diaminkan oleh sejumlah perwakilan warga Sebatik lain, Sahabuddin, Arham, juga Nursyam.

Mereka menuturkan, warga Pulau Sebatik tidak hanya mengeluhkan listrik di wilayah mereka saja.

Bahkan ketika mereka mengurus kebutuhan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Nunukan, mereka kerap dirugikan.

‘’Menuju Nunukan dari Sebatik itu tidak cukup Rp 300.000. Kita urus KTP, KK dan berkas lain sering dihadapkan kondisi mati lampu. Kita pulang, dan saat kembali pernah pas mati lampu juga. Ini bagaimana bisa seperti ini. berapa banyak kerugian kita, mohon masalah ini menjadi perhatian serius,’’kata Sahabuddin.

Nursyam mengatakan, mati lampu di Kabupaten Nunukan sudah menjadi penyakit tahunan yang belum ada obatnya.

‘’Kalau biasanya kami tahunya saat listrik byar pet berarti tanda masuk Bulan Ramadhan, saat ini byar pet yang lebih sering, menandakan kami di perbatasan masih belum menikmati hak kami dengan semestinya,’’kata dia.

Tak hanya itu, banyak masyarakat mengalami kerusakan barang elektronik yang seharusnya menjadi catatan PLN untuk pemberian kompensasi.

‘’Jangankan kompensasi. Byar pet saja belum teratasi dan jika hal ini masih terus berlangsung tanpa kejelasan kapan berakhir, kami akan menggerakkan massa dengan jumlah banyak ke Kantor PLN,’’kata Arham.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Regional
Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Regional
Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Regional
2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

Regional
Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Regional
Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Kompak Kenakan Kaos 'Ngegas Jateng' Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Kompak Kenakan Kaos "Ngegas Jateng" Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Regional
Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Regional
KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

Regional
Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Regional
Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com