NUNUKAN, KOMPAS.com – Listrik di Nunukan, Kalimantan Utara, yang sering "byar pet" selama beberapa hari terakhir ini, menjadi kendala dalam proses verifikasi administrasi (vermin) bakal calon anggota legislatif (bacaleg) di KPU Nunukan.
Ketua KPU Nunukan Rahman mengatakan, proses vermin di Sistem Informasi Bakal Calon (Silon) terganggu dengan matinya listrik. Pasalnya matinya listrik juga diikuti dengan tidak aktifnya jaringan internet.
"Semua data yang kita akses, tanpa kecuali sangat erat kaitannya dengan internet. Kalau listrik mati, signal juga otomatis off. Itu jadi kendala kami dalam melakukan tugas di proses vermin ini,’’ ujarnya, Selasa (6/6/2023).
Baca juga: KPU Serang Temukan 19 Bacaleg Punya Gangguan Psikologi Ringan sampai Berat
Memang, kata Rahman, pemadaman yang terjadi selama ini, tidak sampai berjam-jam. Namun demikian, seringkali petugas KPU harus menunggu tersambungnya jaringan internet.
Selain itu, beberapa pelayanan terhadap parpol atau calon pemilih yang ingin memastikan terdaftar sebagai pemilih, juga tidak jarang mengakibatkan antrean di sekretariat KPU.
"Memang ada alternatif dengan mengaktifkan genset. Tapi ada sejumlah perangkat lunak KPU yang bakal terpengaruh dan sedikit sensitif kalau kita on off genset. Tetap tidak seaman ataupun sesafety listrik PLN,’’ katanya.
Dia juga mengatakan bahwa untuk mengakses Silon menggunakan handphone akan lebih tidak efektif. Hal ini lantaran komposisi file di aplikasi tersebut tidak sedikit karena memuat rekam jejak bacaleg.
‘’Bagaimanapun kalau listrik tidak stabil, pelayanan dan aplikasi data akan terganggu. Kami juga paham PLN sendiri tidak menginginkan kondisi ini. Tapi ini menjadi keluhan yang tentunya bukan hanya KPU, tapi semua masyarakat Nunukan,’’kata Rahman.
Menanggapi kondisi kelistrikan Nunukan, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Nunukan, Fery Kurniawan mengaku ada kendala sistem, yang bersumber dari mesin pembangkit.
Hari ini, contohnya, ada 3 unit PLTD yang trip atau error. Sehingga sebagian besar pelanggan di wilayah kota, mengalami black out.
Baca juga: Kabel Listrik Diduga Tersambar Petir, Perjalanan KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Terganggu
‘’Terjadi gangguan sistem akibat tiga unit mesin PLTD Sei Bilal yang trip. Kita kehilangan daya sekitar 6 MW dari total 14 MW,’’jelasnya.
Fery mengatakan, PLN kerap mengalami gangguan sistem akibat sejumlah hal. Mulai dari fenomena cuaca sampai gangguan akibat ulah binatang seperti monyet, biawak dan kelelawar.
‘’Sejauh ini belum ada keluhan KPU masuk ke kami. Tapi untuk ked epannya, PLN akan segera mengirimkan genset untuk memastikan tidak ada gangguan dalam proses tahapan Pemilu, sesuai SOP kami,’’ kata Fery.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.