Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Sorong Telusuri Pegawainya yang Memalak Sopir Truk Pasir

Kompas.com - 04/10/2023, 16:15 WIB
Maichel,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Sorong, Papua Barat Daya, akan menyelidiki oknum pegawainya yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada para sopir truk.

Kepala Bidang Dinas Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Kota Sorong Rizal Latupono mengatakan, sampai sejauh ini dirinya belum mengetahui dugaan pungli yang dilakukan pegawainya saat menjalankan tugas.

"Iya, saya belum tahu apa yang mereka (pegawai) lakukan di lapangan. Namun pada prinsipnya ada SOP yang tetap mereka lakukan karena ada surat perintah tugas yang diberikan kepala Dinas untuk melakukan fungsi pengawasan di lapangan terkait dengan muatan galian C yang tidak menutup dengan terpal," kata Rizal, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Sopir Truk Boks Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Situbondo yang Tewaskan 4 Orang

Rizal menjelaskan, tugas Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLAJ) adalah mengawasi truk pengangkut pasir galian C yang tidak menutupi bak truk dengan terpal sehingga membuat pasir jatuh di jalan raya.

Ia mengakui kondisi ini sangat membahayakan terhadap pengguna jalan lain sehingga pihaknya terus mendapat pengaduan dari masyarakat adanya muatan pasir berlebihan tanpa ditutupi terpal.

"Jadi intinya bila ada indikasi Dinas Perhubungan melakukan pungli saya akan melakukan investigasi terhadap teman-teman semua. Kalau memang terbukti itu terjadi maka saya akan mengambil tindakan tegas dan hari ini saya akan bertemu dengan kepala Dinas untuk mengevaluasi dengan pegawai dinas lalu lintas angkutan jalan yang pada saat itu bertugas," tegasnya.

Sebelumnya, puluhan sopir truk dan mahasiswa melakukan unjuk rasa ke kantor Gubernur Papua Barat Daya. Mereka mengadukan adanya pungli yang dilakukan oleh pegawai Dinas Perhubungan Kota Sorong dengan meminta uang Rp 200.000.

"Kita biasanya dikejar dengan motor saat lagi muatan pasir melintas di kawasan arteri, SMEA dan Rawah Indah. Mereka (pegawai) biasa kasih stop kita lalu cek STNK dan meminta uang Rp 100.000 hingga 200.000, baru kita jalan," ujar Patresius Nernere kepada Kompas.com.

Baca juga: 37 Kampung di Pesisir Sorong Selatan Belum Teraliri Listrik

Pria yang mengaku menjadi sopir selama 20 tahun ini merasa kecewa dengan tindakan pegawai Dishub. Bahkan ia mengaku pernah melawan petugas menanyakan surat izin sweeping.

"Saya biasa tanya mana surat perintah sweeping. Namun, petugas Dishub itu marah lalu dia bilang kenapa kamu mau melawan petugas? Dan saya sampaikan lagi saya bukan melawan, Pak, tapi saya tanya surat perintah karena kita punya hak juga untuk tanya," ungkapnya.

Patresius berharap Dinas Perhubungan Kota Sorong harus menindak tegas pegawainya yang melakukan tindakan pungutan liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederat Event di Kota Tangerang Juni 2024

Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederat Event di Kota Tangerang Juni 2024

Kilas Daerah
Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umroh dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umroh dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Regional
Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Regional
Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Regional
TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

Regional
Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Regional
Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Regional
Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Regional
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Regional
Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Regional
Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Regional
11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

Regional
Penabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Pekanbaru Ditangkap

Penabrak Lari yang Tewaskan Pelajar di Pekanbaru Ditangkap

Regional
Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Jember

Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekomendasi Nasdem untuk Pilkada Jember

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com