Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Solo: Proses Pendinginan, Pemkot Hitung Kerugian Warga

Kompas.com - 04/10/2023, 11:47 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, mulai menghitung total kerugian warga akibat kebakaran Gudang Rongsok di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Kebakaran terjadi pada Selasa (3/10/2023) pada pukul 17.00 WIB, hingga baru padam sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (4/10/2023). Kebakaran berdampak pada belasan rumah warga terbakar dan puluhan warga mengungsi.

Pantauan Kompas.com, tampak material barang-barang yang terbakar masih mengeluarkan asap hitam dan pendinginan dilaksanakan oleh Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar).

Baca juga: Gudang Rongsok di Solo yang Terbakar Masih Keluarkan Asap Tebal, 2 Alat Berat Diterjunkan Urai Tumpukan Kayu

"Saat ini masih pendinginan, sudah 80 persen. Karena masih banyak bahan mudah terbakar, tidak mengeluarkan api. Tapi asap kami khawatirkan," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Solo, Sutarjo di lokasi kebakaran, pada Rabu (4/10/2023).

Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, mengatakan penghitungan dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperum KPP).

"Kami sudah menghitung, tapi angka belum bisa dilihat. Nanti ada tim dari Perkim yang appraisal, bangunan seperti apa, kekuatan yang terbakar seperti apa, apakah perlu tambal sulam atau harus dirobohkan," kata Teguh Prakoso, saat pengecekan pasca kebakaran, pada Rabu (4/9/2023).

Penghitungan ini, akan menjadi titik tindak lanjut penanganan dampak rumah dan warga. Diharapkan, dalam waktu 1-2 hari ke depan akan ada tindak lanjut dari kejadian tersebut.

Kondisi pengungsian hingga saat ini masih ditampung di Kantor Kelurahan Pasar Kliwon, masih disini oleh warga yang kehilangan rumahnya.

"Harapannya siang ini selesai pendingan. Kemudian timnya Dinas Pemukiman, satu-dua hari akan ada eksen (tindaklanjut)," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Solo akan mencoba membantu rumah warga yang terdampak dengan skema bantuan Rumah Tak Layak Huni (RTLH). Namun angkanya diperkirakan bisa lebih besar, dari bantuan RTLH.

"Bisa dengan skema RTLH (jumlahnya) Rp 20 juta. Tapi (jumlahnya) mungkin bisa lebih karena ini dampak kebakaran, beda dengan RTLH," ucapnya.

Kendati demikian, Pemkot Solo akan melihat terlebih dahulu kondisi rumah warga yang terdampak, untuk besaran bantuan yang akan diterima oleh warga.

"Tapi akan minta untuk melihat seberapa bangunannya, dan kemampuan pemerintah. Ini namanya musibah, tidak ada yang ingin. Besok kita rapat, sekaligus menghitung dampak kerugiannya apakah ini bisa diselesaikan dengan waktu yang singkat," jelasnya

Baca juga: Sederet Fakta Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Solo...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melihat Konservasi Candi Asu Magelang, Terakhir 'Dimandikan' 14 Tahun Lalu

Melihat Konservasi Candi Asu Magelang, Terakhir "Dimandikan" 14 Tahun Lalu

Regional
Oknum Polisi di Ambon Berulang Kali Perkosa Siswi SD Disertai Ancaman

Oknum Polisi di Ambon Berulang Kali Perkosa Siswi SD Disertai Ancaman

Regional
Harimau Muncul di Pekarangan Masjid di Solok, Videonya Viral

Harimau Muncul di Pekarangan Masjid di Solok, Videonya Viral

Regional
Penjelasan Kepala Satpol PP Kebumen soal Dugaan Kasus Pungli di Instansinya

Penjelasan Kepala Satpol PP Kebumen soal Dugaan Kasus Pungli di Instansinya

Regional
Resta Dalangi Percobaan Pembunuhan Teman Kerja, Dibantu Dukun untuk Sewa Pembunuh Bayaran

Resta Dalangi Percobaan Pembunuhan Teman Kerja, Dibantu Dukun untuk Sewa Pembunuh Bayaran

Regional
Jokowi Makan Siang di RM Pak Abbas di Kampar, Bagikan Sembako hingga Kaus

Jokowi Makan Siang di RM Pak Abbas di Kampar, Bagikan Sembako hingga Kaus

Regional
Proyek Perbaikan Jalan Diduga Fiktif, PNS dan Kontraktor Dituntut 8 Tahun Penjara

Proyek Perbaikan Jalan Diduga Fiktif, PNS dan Kontraktor Dituntut 8 Tahun Penjara

Regional
Pemkot Yogyakarta Mulai Bersihkan 'Hutan' Kabel di Jalan Protokol

Pemkot Yogyakarta Mulai Bersihkan "Hutan" Kabel di Jalan Protokol

Regional
Gunung Dempo Sempat Meletus, Jalur Pendakian Ditutup Sepekan

Gunung Dempo Sempat Meletus, Jalur Pendakian Ditutup Sepekan

Regional
PSI Buka Peluang Kaesang Maju pada Pilkada Semarang

PSI Buka Peluang Kaesang Maju pada Pilkada Semarang

Regional
Dosen di Makassar Meninggal di Meja Kerjanya, Sempat Keluhkan Sakit

Dosen di Makassar Meninggal di Meja Kerjanya, Sempat Keluhkan Sakit

Regional
Sumur Minyak Ilegal di Aceh Timur Kembali Meledak, Api Setinggi 10 Meter

Sumur Minyak Ilegal di Aceh Timur Kembali Meledak, Api Setinggi 10 Meter

Regional
5 Orang Ambil Formulir Penjaringan Pilkada Wonogiri di Partai Gerindra

5 Orang Ambil Formulir Penjaringan Pilkada Wonogiri di Partai Gerindra

Regional
Seloroh Wapres di Bangka: Kalau Bisa Milih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden

Seloroh Wapres di Bangka: Kalau Bisa Milih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden

Regional
Lepas Keberangkatan 331 Calon Jemaah Haji Wonogiri, Wabup Setyo Sukarno Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 331 Calon Jemaah Haji Wonogiri, Wabup Setyo Sukarno Sampaikan Pesan Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com