"Dari data yang kami terima, (RNN) punya penyakit penyerta atau komorbid yaitu talasemia atau kelainan darah. Penyakit bawaan itu diketahui dari riwayat kontrolnya ke RSHS," kata Burhan.
Burhan menjelaskan, keracunan makanan yang dialami RNN memperparah kondisi kesehatan fisik sehingga kondisinya melemah dan meninggal dunia saat perawatan di Rumah Sakit Dustira.
"Dugaannya awal penyebabnya dari jajanan cimin berbumbu pedas, mungkin dari pedasnya ini. Sekarang lagi dilakukan investigasi dengan diambil sampel makanannya untuk diuji apakah dari situ mengandung bahan bahaya atau tidak," tandasnya.
Baca juga: 1 Siswi SD Korban Keracunan Jajanan Cimin di Bandung Barat Meninggal
Akibat kejadian ini, seorang kakek bernama Tata Tajudin (75), pedagang jajanan cimin di sekitar SD tersebut diamankan polisi.
"Pedagang yang menjual cimin sudah kita lakukan pemeriksaan di Mapolsek Batujajar," sebut Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono, Jumat (28/9/2023).
Pedagang cimin itu sengaja diamankan untuk dimintai keterangan bagaimana cara ia meracik bahan hingga menjajakan jajanan cimin ke sekolah-sekolah di sekitar Kecamatan Saguling.
Cimin yang dijajakan diduga menjadi penyebab puluhan anak SD mengalami gangguan pencernaan muntah-muntah sampai diare.
"Kami mendapat informasi bahwa pada hari Selasa di SDN Jati 3 ketika istirahat membeli makanan cimin, kemudian setelah itu banyak yang perutnya sakit dan sebagainya, kemudian dibawa ke Puskesmas Saguling," papar Aldi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.