Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2023, 11:41 WIB
Nansianus Taris,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LABUAN BAJO KOMPAS.com - Direktorat Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KSDAE KLHK) melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSA) NTT melepasliar enam satwa komodo di Cagar Alam Wae Wuul di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (23/9/2023).

Komodo tersebut adalah hasil pengembangbiakan di Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor, Jawa Barat.

Salah satu dari Komodo tersebut diberi nama Viktor. Nama itu diambil dari nama mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Baca juga: Eks Gubernur NTT Viktor Diabadikan Menjadi Nama Komodo di Labuan Bajo

 

Selain nama eks Gubernur NTT, nama Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi juga diabadikan di salah satu komodo.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) Indra Eploitasia, satu dari enam Komodo itu diberi nama Endi. Nama Komodo tersebut diambil dari nama belakang Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.

Pemberian nama tersebut, kata dia, merupakan bentuk apresiasi terhadap dedikasi Edi Endi terhadap konservasi.

"Nama Pak Endi ini juga sebagai bentuk apresiasi kami, sebagai bentuk dedikasi bapak terhadap konservasi," ujar Indra di Labuan Bajo, Minggu (24/9/2023).

Ia menerangkan, nama empat komodo lainnya antara lain, Satyawan, Jansen, Sato dan Indera. Satyawan diambil dari nama Direktur Jenderal KSDAE KLHK Satyawan Pudyamoko, dan Jansen diambil dari nama depan Direktur Taman Safari Indonesia Jancen Manangsar.

Sementara Sato diambil dari Hideya Sato, perwakilan dari PT Smelting Indonesia yang mendukung proses pelepasliaran enam Komodo itu ke Cagar Alam Wae Wuul.

Adapun nama Indera adalah akronim dari nama Indra Eploitasia dan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSA) NTT Arief Mahmud yang telah berkolaborasi mewujudkan pelepasliaran enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengaku bangga karena namanya diabadikan pada satu dari enam komodo yang dilepasliarkan di Kawasan Cagar Alam Wae Wuul Labuan Bajo.

"Tentu ini sebuah kebanggaan," ujar Endi di Labuan Bajo, Minggu (24/9/2023).

Ia pun menyambut baik kepulangan enam komodo ke habitat aslinya di Cagar Alam Wae Wuul, Labuan Bajo.

Meski demikian, dirinya tidak menginginkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat komodo mudah ditemukan di luar Manggarai Barat.

"Menjadi kegundahan apabila dengan kemajuan iptek nanti di mana-mana ada itu komodo. Saya kira bukan itu tujuannya, tetapi murni untuk kepentingan bagaimana komodo tetap lestari. Kalaupun di tempat lain ada komodo, tetapi tidak seperti di Manggarai Barat," ujarnya.

Baca juga: 6 Komodo yang Dilepasliarkan di Wae Wuul Labuan Bajo Dipasangi GPS untuk Pemantauan

Ia menambahkan, dari seluruh populasi komodo yang hidup di Manggarai Barat didominasi spesies jantan. Dirinya khawatir hal itu akan berdampak pada kelestarian komodo di Manggarai Barat.

"Di Taman Safari itu lebih banyak produksi betina, pas usianya sudah bisa bereproduksi bawalah kembali ke sini habitat aslinya (Manggarai Barat)," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Istri Polisi di Nunukan Laporkan Suami atas Kasus Perselingkuhan

Istri Polisi di Nunukan Laporkan Suami atas Kasus Perselingkuhan

Regional
Presiden Jokowi Tanam Cendana di Samping Kantor Gubernur NTT

Presiden Jokowi Tanam Cendana di Samping Kantor Gubernur NTT

Regional
2 Menit Mengudara, 30 Pelanggaran Terekam ETLE Drone di Kota Magelang

2 Menit Mengudara, 30 Pelanggaran Terekam ETLE Drone di Kota Magelang

Regional
Syafrudin Dipastikan Kembali Mencalonkan Diri sebagai Walkot Serang

Syafrudin Dipastikan Kembali Mencalonkan Diri sebagai Walkot Serang

Regional
Dugaan Penyelewengan Dana Kemahasiswaan Unand, 2 Wakil Rektor Diperiksa

Dugaan Penyelewengan Dana Kemahasiswaan Unand, 2 Wakil Rektor Diperiksa

Regional
Sederet Fakta Evakuasi 22 Jenazah Pendaki yang Terjebak di Gunung Marapi

Sederet Fakta Evakuasi 22 Jenazah Pendaki yang Terjebak di Gunung Marapi

Regional
Jokowi Minta Bupati Nagekeo Selesaikan Masalah Rekening Penerima BLT El Nino

Jokowi Minta Bupati Nagekeo Selesaikan Masalah Rekening Penerima BLT El Nino

Regional
Pakai Visa Wisata untuk Survei Perusahaan, 14 WN China Ditangkap di Kepri

Pakai Visa Wisata untuk Survei Perusahaan, 14 WN China Ditangkap di Kepri

Regional
Banjir Bandang Lahar Gunung Marapi Terjadi di Tanah Datar

Banjir Bandang Lahar Gunung Marapi Terjadi di Tanah Datar

Regional
10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philip Disebut Masih Hidup

10 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philip Disebut Masih Hidup

Regional
2 Anggota Polisi Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, 1 Diduga Meninggal, 1 Selamat

2 Anggota Polisi Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi, 1 Diduga Meninggal, 1 Selamat

Regional
14,2 Juta Orang Diprediksi Kunjungi Jateng Saat Nataru, Potensi Kemacetan Diantisipasi

14,2 Juta Orang Diprediksi Kunjungi Jateng Saat Nataru, Potensi Kemacetan Diantisipasi

Regional
Babi Hutan Serang Puluhan Hektar Lahan Pertanian di Purbalingga

Babi Hutan Serang Puluhan Hektar Lahan Pertanian di Purbalingga

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Kalimantan Selatan

Regional
Debit Air di Sungai Gambir Semarang Meningkat, Ternyata Ada Penyempitan hingga 4 Meter

Debit Air di Sungai Gambir Semarang Meningkat, Ternyata Ada Penyempitan hingga 4 Meter

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com