Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menumpuk di Sungai Cibanten, Berawal dari Kebiasaan Masyarakat

Kompas.com - 21/09/2023, 10:34 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) menyebut tumpukan sampah di Sungai Cibanten di bawah jembatan Kidemang, Kelurahan Unyur, Kota Serang, Banten, disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.

Sampah yang menutupi aliran sungai yang hulunya di Teluk Banten itu kini dikeluhkan warga karena menimbulkan bau tidak sedap dan dikhawatirkan timbulnya berbagai penyakit.

"Kembali lagi kesadaran masyarakat bagaimana sungai ini jalurnya air bukan jalurnya sampah, dan butuh banyak pihak yang konsen di sana," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai BBWSC3, Junaiedy Malay kepada wartawan di kantornya. Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Tumpukan Sampah Tutupi Aliran Sungai Cibanten, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap

Menurut Junaiedy, masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Cibanten perlu diberikan edukasi bahwa sungai bukanlah tempat sampah.

Selain itu, perlu adanya peran aktif pemerintah daerah untuk pengolahan sampah rumah tangga.

"Terutama memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa sampah dibuang ke tempatnya (bukan ke sungai), dan juga bagaimana pengelolaan sampah oleh pemda," ujar dia.

Junaedy mengaku, tumpukan sampah di Sungai Cibanten selalu dibersihkan pihaknya bersama Pemkot Serang. Namun, kalau tidak ada kesadaran masyarakat akan selalu ada tumpukan sampah.

"Untuk program itu (pembersihan sungai) pastinya ada, tapi saya tidak tahu kapan-kapannya (waktunya)," tandas dia.

Baca juga: Cegah Banjir Kota Serang, BBWSC3 Ajukan Normalisasi Sungai Cibanten Tahun Ini

Sebelumnya, masyarakat Lingkungan Kidemang, Unyur, Kota Serang mengeluhkan tumpukan sampah di Sungai Cibanten.

Ketua RT 01 RW 10 Lingkungan Kidemang, Yadi mengaku sudah enam warga yang rumahnya berada tak jauh dari tumpukan sampah mengeluhkan kepadanya.

Mereka menyampaikan, sampah menumpuk dari tiga minggu lalu itu hari ke hari semakin banyak.

Kini mulai mengeluarkan bau tak sedap dan muncul banyak lalat disekitar rumah warga.

Warga mengkhawatirkan sampah di sungai menjadi biang munculnya berbagai penyakit.

"Sudah menerima sekitar enam orang warga saya yang melaporan di jembatan sudah mulai timbul bau menyengat ke belakang dapur rumah mereka. Warga yang lewat juga sudah banyak yang komplen makin hari makin menyengat baunya," kata dia.

Baca juga: Pemkot Serang Janjikan Tumpukan Sampah di Sungai Cibanten Bersih dalam Sepekan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, Farach Rifchi mengaku akan membersihkan tumpukan sampah di Sungai Cibanten pekan ini.

Pembersihan dilakukan karena BBWC3 tidak merespons permintaan Pemkot Serang.

"Pekan ini akan dibersihkan oleh Pemkot, meski sungai Cibanten kewenangannya BBWSC3 (Balai Besar Wilayan Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian)," ujar Farach saat dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp. Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Tumpukan Sampah Tutupi Aliran Sungai Cibanten, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap

Menurut Farach, tumpukan sampah terjadi karena banyak faktor, salah satunya prilaku masyakarat di sepanjang sungai Cibanten membuang sampah sembarangan.

"Banyak faktor. Yang pasti masyarakat sepanjang Sungai Cibanten dari hulu Kabupaten hingga Kota Serang (buang sampah ke sungai)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekom Nasdem untuk Pilkada Jember

Aktivis Fatayat NU Jatim Berebut Rekom Nasdem untuk Pilkada Jember

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Kesaksian Kembaran Korban Pelajar SMP yang Dikeroyok hingga Meninggal di Kota Batu

Regional
Pemkot Tangerang Siapkan Belasan Hotel untuk Sukseskan Popda XI Banten 2024

Pemkot Tangerang Siapkan Belasan Hotel untuk Sukseskan Popda XI Banten 2024

Regional
Gunung Lewotobi Laki-Laki 3 Kali Meletus pada Sabtu Pagi

Gunung Lewotobi Laki-Laki 3 Kali Meletus pada Sabtu Pagi

Regional
Bupati Sebut Oknum Kades Terlibat dalam Kasus Pungli di Satpol PP Kebumen

Bupati Sebut Oknum Kades Terlibat dalam Kasus Pungli di Satpol PP Kebumen

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 1 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Berawal dari Kecurigaan Sang Ibu, Siswi SD di Ambon Diperkosa Oknum Polisi Berulang Kali

Berawal dari Kecurigaan Sang Ibu, Siswi SD di Ambon Diperkosa Oknum Polisi Berulang Kali

Regional
Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Warga Aceh Timur Takut Beraktivitas Usai Harimau Mangsa Sapi di Kebun

Regional
20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

20 Persen Siswa SD di Padang Merokok

Regional
Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Satu Pelaku Penyerangan Satpam SMPN 1 Kasihan Bantul Anak Putus Sekolah, Ini Perannya

Regional
Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Entaskan Geng Motor dan Kenakalan Remaja, Walkot Pematangsiantar: Deteksi Awal Terlihat di Sekolah

Kilas Daerah
Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Oknum Polisi Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam 20 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com