Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Langka Akibat Pengecer Nakal di Bima, Warga Masak Sayur Pakai "Rice Cooker"

Kompas.com - 15/09/2023, 21:11 WIB
Syarifudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Terkait kelangkaan gas ini, warga meminta pemerintah intens melakukan operasi pasar agar penjualan LPG bersubsidi ini tidak salah sasaran. Termasuk melakukan pengawasan berkelanjutan agar gas tidak sulit didapat.

"Kami menduga kelangkaan gas ini ulah pangkalan atau pengecer nakal, mereka harus ditindak tegas. Jangan dibiarkan seperti itu, mereka yang dapat untung besar tapi kita yang dirugikan," kata Nuraya

Pengecer nakal

Secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kota Bima, Tafsir mengaku sudah mengetahui dan mendapat laporan adanya warga yang kesulitan mendapatkan LPG.

Untuk menjawab keluhan masyarakat ini, kata Tafsir, pemerintah akan mengambil sejumlah langkah. Salah satunya akan bersurat ke Pertamina meminta untuk menambah pasokan LPG 3 kilogram ke wilayahnya.

"Kami sudah mendengar warga kesulitan mendapatkan LPG 3 kilogram. Insya Allah, pemerintah melalui Sekda nanti bersurat ke Pertamina menambah pasokan untuk menjawab keluhan masyarakat," kata Tafsir saat dihubungi Kompas.com.

Ia mengungkapkan, soal kelangkaan gas LPG 3 kilogram itu memang dirasakan masyarakat dalam sepekan terakhir. Padahal, stok gas tersebut diklaim aman.

"Pada dasarnya tidak ada kekurangan. Ketersediaan gas yang disalurkan ke pangkalan saat ini sangat cukup. Justru yang menjadi masalah ini adalah teknis penyaluran dari pengecer ke masyarakat yang tidak merata," ujar Tafsir

Hal ini terkait dengan keluhan masyarakat yang melaporkan banyak pengecer menjual gas melon ke luar wilayah.

Bahkan, kata dia, ada dugaan para pengecer menjualnya secara besar-besaran ke luar Kota Bima.

Akibatnya, kebutuhan gas subsidi untuk warga dalam wilayah pangkalan tidak akan pernah tercukupi, meskipun jumlah pasokan diklaim sudah sesuai kuota.

"Dari laporan yang kami terima, gas LPG ini banyak dijual ke warga kabupaten, sehingga sebagian warga kita tidak kebagian jatah," ujarnya

Kendati penjualan gas di luar wilayah ini sering dikeluhkan warga, namun pihaknya tak bisa mengambil tindakan karena di tingkat pengecer bukan lagi menjadi kewenangan Koperindag.

"Tugas kami hanya pengawasi pangkalan saja, dan sejauh ini penyaluran gas 3 kg di pangkalan tidak ada masalah. Cuma yang bermasalah ini ada warga kabupaten datang beli ke kota. Itu masalahnya, kan bukan kewenangan kami di tingkat pengecer ini," ucapnya.

Baca juga: Detik-detik Siswa Histeris dan Pingsan Saat Bentrok Polisi Vs Warga Rempang, Terkena Gas Air Mata

Meski demikian, pihaknya mengingatkan kepada pengecer agar menjual gas melon subsidi sesuai dengan ketentuan. Apabila melakukan penjualan ke lokasi yang bukan wilayahnya, maka itu akan dikenai sanksi hukum.

"Penjualan ke lokasi yang bukan wilayahnya itu menyalahi aturan, ada sanksi hukumnya. Dan, kami akan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk menertibkan para pengecer nakal ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com