Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Waduk Gajah Mungkur, dari Sejarah hingga Munculnya Makam Kuno

Kompas.com - 14/09/2023, 20:42 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kemunculan beberapa makam kuno yang ada di dasar Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menjadi sebuah fenomena yang menarik perhatian masyarakat.

Tidak hanya makam kuno, beberapa reruntuhan yang merupakan sisa-sisa pemukiman warga yang lama tenggelam di dasar waduk juga bisa terlihat.

Baca juga: Fenomena Waterspout di Waduk Gajah Mungkur, Apa Bahayanya?

Kondisi ini terjadi saat musim kemarau yang membuat air di Waduk Gajah Mungkur surut, sehingga berbagai kenampakan yang ada di dasarnya bisa terlihat dengan jelas.

Menilik ke belakang, fenomena ini juga tidak lepas dari sejarah Waduk Gajah Mungkur dan proses yang dilakukan selama pembangunannya.

Baca juga: Penataan Kawasan Waduk Gajah Mungkur Ditargetkan Rampung Akhir Tahun

Beberapa cerita tentang Waduk Gajah Mungkur memang telah banyak diketahui oleh masyarakat, namun bagi yang baru pertama kali melihatnya pasti akan merasa heran.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah berbagai fakta terkait Waduk Gajah Mungkur yang menarik untuk disimak.

Baca juga: Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute

1. Sejarah Pembangunan Waduk Gajah Mungkur

Waduk Waduk Gajah Mungkur berada di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.

Waduk yang dibangun dari tahun 1976 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 17 November 1981.

Adapun rencana pembangunan Waduk Gajah Mungkur sebagai waduk serbaguna ini dilakukan sejak tahun 1964.

Suasana peresmian Waduk Gajah Mungkur Wonogiri pada 17 November 1981.Dok. Humas Kabupaten Wonogiri Suasana peresmian Waduk Gajah Mungkur Wonogiri pada 17 November 1981.

2. Menelan Anggaran Mencapai Rp 55 miliar

Dikutip dari Harian Kompas, 17 November 1981, pembangunan waduk ini melibatkan 2.800 pekerja, termasuk 35 ahli dari Jepang sebagai penasihat.

Anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur mencapai Rp 55 miliar, di antaranya Rp 34 miliar dari APBN dan sisanya merupakan bantuan Pemerintah Jepang.

Dikutip dari Harian Kompas, 18 November 1981, Waduk Gajah Mungkur menjadi merupakan satu dari empat waduk besar yang dibangun dalam Proyek Bengawan Solo.

Keberadaan waduk ini diharapkan bisa mengendalikan banjir di hilir sungai Bengawan Solo, mengairi daerah irigasi seluas 23.200 hektar, dan mampu menghasilkan 12,4 MW tenaga listrik.

3. Direncanakan Dapat Bertahan Hingga 100 Tahun

Waduk yang memiliki luas 88 kilometer persegi ini mampu menampung debit air hingga 750 juta meter kubik.

Dengan ukuran dan daya tampung tersebut, Waduk Gajah Mungkur menjadi waduk terbesar di Jawa Tengah dan salah satu yang terbesar di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com