Selain mengetahui kondisi tanah, alat tersebut, lanjut Doan, bisa mengetahui kapan para petani harus memberikan pupuk pada tanaman.
"Kedua adalah dengan informasi secara real time ini akan memberikan rekomendasi pemupukan. Kapan tanaman ini harus dipupuk, dan berapa dosisnya," bebernya.
Selama ini, sambung dia, para petani masih kesulitan menentukan kapan waktu terbaik memberi pupuk sehingga bisa menghasilkan kualitas tanaman yang terbaik.
"Karena selama ini ketika kami roadshow ke beberapa petani, memang selama ini memberikan pupuk itu tidak tahu. Apakah harus hari ini dipupuk, atau besok dipupuk, dan berapa dosis atau kadarnya," ucap dia.
Baca juga: Tersangka Kongkalikong Proyek Pabrik Pupuk di Perusda Kalbar Jadi 7 Orang
"Kemudian efisiensi dari pemupukannya sendiri. Jadi saat ini problem di petani pupuk makin mahal, meskipun ada pupuk subsidi dan organik. Petani itu melihat ini ada efisiensi pemberian pupuk," sambung dia.
Saat ini, Si Soil dibandrol dengan harga Rp 8 sampai Rp 10 juta. Menurutnya, harga tersebut dinilai lebih ekonomis dibandingkan dengan proses mengecek kondisi tanah dan mengetahui waktu pemupukan.
"Alat ini ekonomis. Artinya dengan produk yang sejenis ini jauh lebih murah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.