Si Soil memiliki bentuk mengotak dengan ukuran 15 x 15 sentimeter, bagian atasnya terdapat pegangan berbentuk setengah lingkaran.
Ada pelat di bagian kiri dan kanan serupa sayap, di atas bagian plat terdapat tiga buah komponen kecil berwarna hitam pada masing-masing sisi.
Kemudian pada bagian depan terdapat layar LCD berukuran kecil yang nantinya akan memperlihatkan berapa suhu dan kondisi suatu tanah.
Baca juga: Sagara Technology dan Telkom University Gelar Digital Talent Collaboration Program
Pada bagian bawah terdapat beberapa besi tipis berukuran kecil, yang nantinya difungsikan untuk menancapkan alat tersebut ke atas tanah.
Dari sisi power atau kekuatan, Si Soil dalam kondisi menyala mampu mendeteksi kondisi sebuah lahan selama 24 jam.
Si Soil dilengkapi data analisis, terkoneksi dengan aplikasi bernama Si Soil di Play Store.
Kepala Tim Peneliti Doan Perdana menejelaskan, secara kinerja Si Soil hanya membutuhkan waktu selama 30 menit saja untuk mengetahui kondisi tanah.
Baik unsur hara, Monokalium Posphate (MPK), Potensial Of Hydrogen (PH) dan kelembaban tanah.
Informasi yang diterima alat tersebut, kata Doan, merupakan kondisi real time dari kondisi suatu tanah.
"Jadi kurang dari 1 menit. Itu sudah memberikan informasi secara real time kandungannya bagaimana," jelasnya.
Baca juga: 3 PTS Ini Buka Pendaftaran Maba 2024, UPH hingga Telkom University
Doan menjelaskan, problem para petani saat ini adalah kesulitan untuk mengetahui kondisi real time sebuah tanah.
Untuk mengetahui kondisi asli sebuah tanah, para petani, harus menunggu analisa dari Laboratorium, dengan waktu dua sampai satu bulan.
"Kami mengembangkan inovasi ini agar petani bisa secara real time mengetahui kandungan unsur hara dalam tanah, dan bisa ditindaklanjuti ke langkah selanjutnya," kata Doan.
Sejauh ini, pihaknya telah melakukan ujicoba terhadap tanaman kedelai. Hasilnya, kata dia, produktifitas tanaman kedelai mencapai 30 persen.
"Ujicoba untuk satu siklus tanam di tanaman kedelai sedang diuji. Kemarin hasil terakhir untuk peningkatan produktivitas tanaman kedelai sendiri diangka 30 persen. Artinya dengan menggunakan alat ini dan tanpa alat ini sudah diuji peningkatan produktivitas tanamannya sendiri," tutur dia.