Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa di Pamekasan Rusak Cafe dan Bakar Gudang Miras

Kompas.com - 08/09/2023, 19:48 WIB
Taufiqurrahman,
Krisiandi

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur merusak sebuah cafe di Jalan Gatot Kaca Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Pamekasan, Jumat (8/9/2023).

Massa merusak cafe milik Syaiful karena diduga menjadi tempat prostitusi.

Sebelum bertindak anarkistis, massa yang membawa senjata tajam, besi, linggis, cangkul, dan batu, berkumpul di alun-alun Arek Lancor Pamekasan. Lalu, mereka menuju cafe tersebut dengan menumpang truk.

Baca juga: Baliho Anies-AHY di Alun-alun Pamekasan Sudah Diturunkan

Setelah tiba di lokasi, massa langsung masuk cafe dan merusak serta membobol pagar besi. 

Massa semakin brutal dengan memecahkan kaca, meja, etasale di dalam cafe. Massa kemudian memecahkan kaca kamar kos yang berdempetan dengan cafe.

Mereka juga menemkan bilik bambu yang di dalamnya terisi botol bekas minuman keras. Bilik bambu itu kemudian dirusak. Sebagian ada yang dibakar.

Baca juga: Rantai Bianglala di Pasar Malam Pamekasan Putus, Pemilik dan Operator Minta Maaf

Kapolres Pamekasan, AKBP Satria Permana dan Kabag Ops Polres Pamekasan, Kompol Bambang Hermanto yang berada di tengah-tengah massa, tidak mampu menenangkan dan menghentikan mereka yang beringas.

Kordinator aksi, Abdul Aziz mengatakan, cafe tersebut kerap dijadikan lokasi prostitusi. Itulah yang membuat massa emosional dan merusak cafe. 

Pihaknya sudah berkali-kali melaporkan keberadaan tempat tersebut ke Satpol PP Pamekasan. Namun tempat tersebut masih tetap beroperasi.

"Sudah tiga tahun yang lalu kami lapor ke Pol PP. Selain itu, kami sudah audiensi ke DPRD sampai aksi turun jalan ke bupati Pamekasan. Namun tempat itu tidak ditutup," terang Abdul Aziz.

Aziz menambahkan, setelah aksi perusakan hari ini, pihaknya berterima kasih kepada Polres Pamekasan karena langsung memasang garis polisi. Menurutnya, polisi harus lebih tegas menutup tempat prostitusi tersebut.

Baca juga: Sopir Truk Asal Sumenep Tewas Dibacok Saat Cekcok di Depan Polsek Larangan Pamekasan

"Setelah tempat ini diberi garis polisi, jangan ada lagi yang masuk ke lokasi. Apalagi pemiliknya. Jika memaksa, maka akan ada konsekuensi hukum," ungkapnya.

Kepala Satpol PP Kabupaten Pamekasan, Yusuf Wibiseno mengatakan, tempat itu sebetulnya sudah disegel dan pemiliknya diberi sanksi hukum berdasarkan peraturan daerah.

"Kami patokannya Perda dan tempat itu sudah ditutup. Pemiliknya sudah disanksi meskipun tindak pidana ringan (Tipiring)," terang Yusuf. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Bencana Sumbar, Jalan Padang-Bukittinggi Putus, Berikut 3 Jalan Alternatif

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Radius Bahaya Erupsi Gunung Ile Lewotolok Diperluas

Regional
Kesaksian Korban Banjir Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu hingga Pasang Karung Pasir Depan Rumah

Kesaksian Korban Banjir Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu hingga Pasang Karung Pasir Depan Rumah

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pilkada Pangkalpinang Diramaikan 1 Pasangan Calon Perseorangan

Pilkada Pangkalpinang Diramaikan 1 Pasangan Calon Perseorangan

Regional
Selundupkan 5 WN China ke Australia, 5 Warga Sulteng Dibayar Rp 5 Juta Per Orang

Selundupkan 5 WN China ke Australia, 5 Warga Sulteng Dibayar Rp 5 Juta Per Orang

Regional
Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

Regional
Korban Meninggal Banjir Lahar di Sumbar Menjadi 47 Orang

Korban Meninggal Banjir Lahar di Sumbar Menjadi 47 Orang

Regional
Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Regional
Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Regional
Pria di Semarang Lecehkan Anak Tetangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Pria di Semarang Lecehkan Anak Tetangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Regional
Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Regional
Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com