Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Asakota, Obyek Wisata Tersembunyi di Bima tetapi Tak Terawat

Kompas.com - 04/09/2023, 14:18 WIB
Syarifudin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Ia menyampaikan sejumlah alasan dirinya senang berkunjung di pantai Asakota. Dedy mengaku memilih destinasi wisata itu karena jaraknya lebih dekat dan menjadi satu tempat wisata favoritnya.

"Apalagi tempatnya lebih asyik, juga cocok untuk bermain air dengan anak-anak di pantai," ujarnya.

Dedy mengaku, seminggu sekali ia kerap datang bersama keluarganya meski hanya sekadar duduk-duduk dan berenang di pantai itu.

Menurut dia, tak hanya wisata sejarahnya, pantai Asakota juga memiliki banyak keindahan yang memikat wisatawan.

Kurang terawat

Namun, tempat favorit berlibur ini masih terasa sangat gersang dan panas jika siang hari, terutama di sekitar pantai.

"Hampir tak ada pohon untuk berteduh, tak ada kursi untuk duduk bersantai. Kalaupun ada, pohonnya di tempat yang panas,” kata dia.

Ia mengatakan, Asakota memang termasuk wisata andalan warga Bima. Namun, di balik keindahan yang dimiliki, tempat bersejarah ini cenderung tidak terawat.

Bagaimana tidak, tumpukan sampah berserakan tepat di pintu masuk pantai. Sampah-sampah mengganggu ini di antaranya plastik bekas minuman dan makanan ringan, popok bayi, tangkai pohon serta lainnya.

"Sampahnya ini terlalu banyak, kalau bisa bersihkan secara teratur agar kita sebagai pengunjung lebih nyaman," ujarnya.

Baca juga: Joki Cilik Tewas, Acara Pacuan Kuda Wali Kota Bima Cup Tetap Digelar

Tak hanya itu, Dedy dan para pengunjung lainnya juga mengeluhkan minimnya fasilitas penunjang di sekitar area benteng, seperti toilet, mushala, dan lainnya. Di sini hanya ada dua unit gazebo yang dibangun di bagian barat benteng.

"Masih minim fasilitas penunjang, sehingga dapat mengurangi kenyamanan pengunjung. Pemerintah harus betul-betul memperhatikan aset wisata ini. Sebab, ini salah satu tempat wisata gratis yang bisa dikunjungi semua orang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com